Tak Berkategori  

Warga segera Punya Bus Rapid Transit, Begini Persiapannya

BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – Harapan masyarakat memiliki Bus Rapid Transit (BRT) di kawasan Metropolitan Banjarbakula, nampaknya segera terwujud. Pasalnya, penunjang moda angkutan massal yakni halte akan dibangun dengan dana Corporate Social Responsibility (CSR).

Rencananya, tahap awal pembangunan, jumlah halte yang akan dibangun sebanyak 112 buah, dari total 260 buah halte. Halte tersebut terbagi di dua koridor, yang meliputi Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.

Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, H Rudy Resnawan mengatakan, penyediaan moda transportasi massal terus digenjot. Upaya nyata yang dilakukan pihaknya adalah dengan menggandeng perusahaan untuk sama-sama membangun banua dalam hal ini pembangunan halte dengan dana CSR.

“Kita mecoba mengajak perusahaan, BUMN, BUMD untuk berpartisipasi membangun halte, kita juga bersyukur niat kita disambut baik mereka, Insya Allah melihat potensi yang baik itu, tahun 2019 nanti BRT tahap awal sudah bisa beroperasi,” kata Rusdy Resnawan, selepas Company Gathering Percepatan Operasional Angkutan Massal Bus Rapid Transit (BRT) di Banjarmasin, Sabtu malam (6/10/2018) tadi.

Dikatakan Wagub, dua koridor lebih dulu beroperasi dari enam koridor yang dibangun untuk kelancaran BRT di Banjarbakula. Menurut dia, operasional BRT tahap awal perlu ditunjang 112 halte, baik ukuran kecil (sistem portabe), sedang, dan besar demi keperluan penumpang yang berangkat dan pulang.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan Rusdiansyah mengatakan, perusahaan diundang untuk mempercepat realisasi pembangunan halte BRT. “Kami sudah dapat 71 pengusaha konsorsium dari CV Maju Bersama, sisanya ada 41. Dan perusahaaan BUMN dan BUMD yang sudah menyanggupi 14 pada malam ini,” kata Rusdiansyah.

Menurut Rusdiansyah, perusahaan diberi kesempatan memasang iklan perusahaan, misalnya halte lokasinya ada dekat kantor PT Jasa Raharja, maka haltenya diberi nama halte Jasa Raharja. Selama tiga tahun perusahaan bebas retribusi atas iklan yang menempel di halte tersebut.

Di mana desain halte serta bahan serta estimasi biaya pembuatan sudah disiapkan Pemprov Kalsel, termasuk soal desain, model, spesifikasi pihak pengusaha yang harus membangun. Biaya pembuatan satu halte berkisar Rp25 juta hingga Rp 68 juta tergantung bahan.

Halte akan dipusatkan di Terminal Pal 17 untuk koridor 2, dan koridor 1 dipusatkan di Pal 0. Ia berkata dana pembangunan halte untuk Bus Rapid Transit (BRT) masih difokuskan dari program CSR. Pihak ketiga bisa membangun halte dengan mendapat space branding di setiap haltenya. (syh/humaskalsel/sir)