Warga akan Terus Desak BPN Terbitkan Sertifikat Prona (Bagian IV)

BANJAR – Keinginan masyarakat Desa Padang Panjang dan Karang Intan, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar untuk memperoleh sertifikat prona pada tanah yang bersengketa dengan TNI, tidak pernah surut.

Hal itu terungkap pada agenda Penelitian Lapangan Terkait Penolakan Pembuatan Sertifikat Hak Atas Tanah di Desa Padang Panjang yang telah digelar Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Banjar, Senin (22/1) tadi di salah satu lokasi tanah sengketa.

“Sebetulnya kami sudah memanfaatkan tanah yang disengketakan. Bahkan sudah bertahun-tahun lamanya kami gunakan. Jadi sekarang kami tinggal menunggu sertifikat prona dari BPN saja lagi,” demikian diutarakan Ketua Tim  Penyelesaian Sertifikasi Tanah Kabupaten – Banjarbaru, DR HC Mawardi Abbas.

Dia menegaskan kembali, seluruh bukti otentik yang mengarah kepada hak kepemilikan lahan tersebut sesungguhnya sudah ditunjukkan kepada BPN, mulai tingkat pusat sampai kabupaten. Bahkan pihaknya sudah berusaha meminta mediasi dengan DPR RI sampai DPRD kabupaten untuk menjembatani penyelesaian masalah ini.

“Hasil dari pertemuan hari ini, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi dalam penyelesaian. Bisa melalui jalur hukum, namun bisa pula melalui cara persuasif atau mediasi. Semua kita tunggu dari bukti yang akan ditunjukkan pihak TNI,” jelas Mawardi Abbas.

Sembari menunggu bukti-bukti kepemilikan dari pihak TNI, lanjut Mawardi, masyarakat akan terus mendesak BPN agar segera menerbitkan sertifikat. Lebih-lebih pada waktu yang ditentukan nanti, semisal pihak TNI tetap belum bisa menunjukkan bukti kepemilikan.

Sementara itu, sebagaimana diutarakan Perwakilan TNI, Mayor Infantri Taswin Arif mengatakan, penyelesaian masalah ini membutuhkan sebuah proses yang tidak mudah, namun dari pihak TNI sudah memiliki sejarah latar belakang atas kepemilikan tanah tersebut. Pihaknya juga akan memenuhi penyerahan bukti-bukti otentik tersebut.

“Kita lihat lah prosesnya nanti. Kita bisa merencanakan, tapi kita kan tidak tahu nanti. Kalau BPN menargetkan satu bulan, ya kita lihatlah. Saya saja hari ini tidak merencanakan bisa berkumpul dengan kawan-kawan, toh akhirnya hari ini bertemu silaturrahmi. Pastinya, kami ke sini diundang,” ujarnya.(sai)