Perusahaan Doking Kapal atau Galangan Kapal di Banjarmasin mulai mendapat kelonggaran dari Pemerintah Daerah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan untuk mendapatkan oksigen dari vendor, walau hanya berjumlah puluhan tabung.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Perwakilan Pimpinan Perusahaan Galangan Kapal terbesar, Dutabahari Menara Line yang beralamat di Jalan Ir PHM Noor Banjarmasin, Kadarmaning Tiyas Asih kepada media ini, Selasa (31/8/2021) menuturkan, saat ini Perusahaan Galangan Kapal yang tergabung dalam Forum Komunkasi Shipyard Kalimantan Selatan sudah mulai bisa “bernafas”.
“Pemerintah akhirnya memberikan kelonggaran mengijinkan vendor memberikan oksigen walau hanya 20%, tetapi alhamdulillah kami mulai bisa bernafas,” tutur Nining biasa dirinya disapa.
Kebijakan tersebut setelah pihaknya melakukan pertemuan kepada Pemprov Kalsel, juga kepada Pemko Banjarmasin, dalam hal ini Disperindag Kota dan Kalsel untuk memohon kebijakan sedikit memberikan ruang mendapatkan oksigen agar operasional Perusahaan Doking Kapal berjalan.
“Kami berterima kasih dan bersyukur, paling tidak sudah bisa bergerak lah gitu,” imbuhnya.
Namun demikian lanjut Nining, jumlah yang diberikan sangat jauh dari kebutuhan operasional dalam hal perbaikan kapal. Normalnya pemakaian dalam satu hari mencapai 200 sampai 250 botol/ tabung.
“Meski 50 tabung, pekerjaan tetap kami serap, namun biasa selesai dua Minggu, untuk saat ini bisa sampai satu bulan,” ungkapnya.
Dengan keadaan sekarang, akhirnya pihaknya meminta kebijaksanaan atau toleransi kepada pemilik kapal mengenai waktu penyelesaian menjadi lebih lama.
Namun kata Nining, ada konsekuensinya, perusahaan mengalami kerugian atas kelebihan waktu yang ditentukan.
“Sebab perusahaan hanya mengenakan cas ke pemilik kapal sesuai kontrak, kalau ada sesuatu kendala seperti kondisi saat ini yang menyebabkan waktu penyelesaian agak lama, maka itu ditanggung perusahaan itu sendiri,” terangnya.
Menyinggung soal kerugian, dirinya hanya menggambarkan kurang lebih di atas Rp5 miliar per bulan. Sebab di kala lancar dan normal, Nining menyebut penghasilan mencapai lima sampai belasan miliar tiap bulan.
“Adapun waktu mati suri tadi, dari 12 Juli hingga 25 Agustus tadi, karyawan kita mencapai 600 diistiraahatkan,” ucapnya.(yon/sir)