Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
DPRD Kalsel

Wakil Rakyat Kalsel di Tengah Ritual Adat Seserahan Desa Paau

Avatar
395
×

Wakil Rakyat Kalsel di Tengah Ritual Adat Seserahan Desa Paau

Sebarkan artikel ini
Anggota Dewan Kalsel Fahrani bersama warga Desa Paau, Senin (20/9/2021). (Sumber Foto: Humas DPRD Kalsel/koranbanjar.net)

Anggota Komisi I Dewan Perwakailan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Fahrani, S.PdI MSi, ikut serta hadir di tengah ritual adat seserahan Desa Paau, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Senin (20/9/2021)

BANJAR,koranbanjar.net – Politisi muda PDI Perjuangan tersebut mengaku sangat menyambut baik acara adat yang digelar oleh masyarakat Desa Paau di Objek Wisata Batu Balian, ini sebagai wujud dari rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan karunia hasil alam.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Mengikuti kegiatan ini berpartisipasi melestarikan hutan dengan cara adat dan budaya, sehingga diharapkan tumbuh pola pendidikan bagi generasi muda dalam ikut serta peduli dan melestarikan hutan berkelanjutan,” ucap Fahrani, yang juga menjabat sebagai ketua Karang Taruna Kabupaten Banjar.

Ke depan, Fahrani berharap, kegiatan adat tahunan masyarakat Desa Paau ini dapat terus dilesatarikan dengan event lebih besar serta lebih terencana lagi.

Sehingga, menurut hematnya semangat menjaga hutan tetap tumbuh di kalangan generasi muda Kalsel secara khusus.

Sebagai anggota Komisi I DPRD Provinsi Kalsel yang membidangi hukum dan pemerintahan, yang di dalamnya juga salah satunya meliputi pengembangan sumber daya manusia (SDM), dia berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel, Dinas Pariwisata, dan steakholder yang berkaitan dapat berpartisipasi  sukseskan event-event serupa di Kalsel, termasuk mendukung fasilitas-fasilitas pendukung di lapangan.

Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Paau, Aspiani Alpawi yang juga mengetuai kelompok sadar wisata (pokdarwis), menjelaskan bahwa ritual adat ini sudah dilaksanakan warga setempat setiap tahunnya sejak tahun 1800an, karena merupakan adat turun temurun.

Kegiatan ini dimeriahkan dengan berbagai agenda, salah satunya river tubing, memasak seserahan, penampilan kesenian Bakuntau dan juga ada photo contest sebelum acara puncak dimulai yaitu ritual dengan membacakan doa-doa secara agama Islam oleh para tokoh adat.

“Setelah prosesi adat selesai dilaksanakan, makanan yang dimasak seperti lamang dan lainnya akan dibagikan kepada para tamu dan pengunjung,” ucap Aspiani.

Objek Wisata Batu Balian di Desa Paau ini menyajikan pemandangan alam yang menawan, mulai dari pegunungan hingga sungai, dengan menempuh perjalanan air menggunakan kapal (perahu bermotor) sekitar satu setengah jam dari pelabuhan Tiwingan Lama, Riam Kanan. (humasdprdkalsel/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh