Wakil Ketua DPRD: Pengguna BPJS Meningkat, Sarana dan Tenaga Dokter harus Ditambah

BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET –  Pengguna kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) setiap tahunnya semakin meningkat. Namun, meningkatnya jumlah pengguna kartu BPJS tersebut tidak diimbangi dengan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) seperti tenaga dokter dan sarana serta fasiltias yang menunjang pada rumah sakit dan Puskesmas.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalsel, Asbullah, dalam wawancaranya kepada koranbanjar.net saat ditemui di ruang kerjanya di Gedung DPRD Kalsel, Rabu (16/5).

“SDM dan sarana serta fasilitas kesehatan dari BPJS masih kurang dan perlu ditambah,” ujar Asbullah.

Menurutnya, kekurangan SDM dan sarana yang menunjang pada rumah sakit mengakibatkan pelayanan BPJS pada masyarakat menjadi kurang begitu maksimal.

“Saya pernah menemui keluhan masyarakat mengenai pelayanan BPJS pada saat saya sedang berobat ke salah satu rumah sakit di kota ini. Mereka mengeluhkan bahwa untuk melakukan operasi harus menunggu antrian berhari-hari, kadang sampai satu minggu bahkan dua minggu,” tuturnya.

Dilanjutkan Asbullah, antrian pada rumah sakit itu bisa terjadi karena kurangnya dokter yang menangani baik dari dokter umum maupun dokter spesialis. Termasuk juga fasilitas dan sarana rumah sakit yang masih belum lengkap.

“DPRD bersama Pemerintah Daerah akan memikirkan hal ini dan memang perlu adanya penambahan dokter, baik umum maupun spesialis, agar pelayanan kesehatan BPJS, khususnya berkenaan dengan operasi tidak ada lagi menimbulkan antrian panjang berhari-hari,” katanya.

Ditambahkannya, terkait dengan fasilitas dan sarana serta jumlah dokter yang ada di Puskesmas seperti kamar atau ruang inap, harus juga ditingkatkan pengadaannya, karena dengan bertambahnya dokter dan fasilitas kamar inap di Puskesmas, maka secara otomatis pihak rumah sakit akan terbantu dengan pelayanan di Puskesmas yang sudah mempunyai ruang inap dan dokternya.

“Perlu juga adanya penambahan kamar atau ruang inap untuk puskesmas, sekaligus dokternya pun ditambah. Secara otomatis ini akan mengurangi antrian pasien di rumah sakit karena masyarakat cukup berobat ke Puskesmas yang nantinya akan mempunyai fasilitas dan sarana yang sudah memadai,” pungkasnya. (leo/dny)