Tak Berkategori  

Wagub ; Jadi ASN Itu Berat, tak Selesaikan Diklat akan Didelete

BANJARBARU, koranbanjar.net – Diklat Golongan III yang diikuti 80 peserta telah diresmikan secara langsung Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Resnawan. Pembukaan secara resmi tersebut merupakan  Pembukaan Diklat Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III A Angkatan IX dan X di lingkungan Pemprov dan Kab/Kota se Kalimantan Selatan, Selasa (25/6/2019)

Wagub Kalsel, Rudy Resnawan mengatakan, para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) harus bersyukur. “Bersyukur karena dari ribuan lebih pendaftar dan kalian terpilih. Menjadi ASN sekarang ini berat, tidak seperti dulu. Jadimanfaatkan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya,” ujarnya dalam sambutan di Aula Kampus II BPSDMD Provinsi Kalsel Jalan Ambulung Loktabat, Banjarbaru pukul 09.00 wita

Ia juga menjelaskan yang pertama, tekun dulu, tapi jangan terbebani. Kedua ikuti dengan sungguh sungguh dan serius. “Ikuti peraturan yang berlaku jangan sampai tertinggal dengan pelajarannya karena ini persyaratan untuk menjadi ASN penuh, jadi kalau tidak lulus di sini otomatis tidak memenuhi persyaratan untuk bisa diusulkan menjadi ASN yang full, tekun aja belajar intinya,” ucapnya kepada wartawan.

Kepala Dinas BPSDMD provinsi Kalsel, Nisfuani menambahkan, untuk golongan III ini sudah 10 angkatan berarti ada 400 orang, golongan 2 baru 8 angkatan berarti 320 orang, target penyelesaian sampai tahun anggaran 2020 tepatnya bulan Maret dengan jumlah total semua golongan calon ASN ada 2.600 orang.

“Jadi untuk peserta tidak ada hambatan untuk tidak melaksanakan pelatihan, walau batas waktu sekarang hanya 1 tahun yang sebelumnya padahal 2 tahun, tapi tetap kami akan selesaikan karena kalau tidak selesai kemungkinan di delete untuk jadi PNS, namun tetap pada prinsipnya kita akan selesaikan semuanya,” tandasnya

Ia juga menjelaskan, mengenai keringanan yang diberikan kepada peserta apabila terjadi hal seperti sakit atau sedang hamil, maka diberi keringanan seperti contohnya dalam latihan fisik olahraga dengan memberikan tanda pita di lengannya, sehingga mereka tetap dapat melaksanakan pelatihan.

Jumlah total peserta secara keseluruhan sebanyak 80 orang yaitu 11 orang dari Kabupaten HST, 8 orang dari Kabupaten Batola, 10 orang dari Kabupaten Tanah Bumbu, 4 orang dari Kabupaten Kotabaru, 20 orang dari Provinsi, 10 orang dari kota Banjarmasin, 10 orang dari Kabupaten Tabalong dan 7 orang dari Kabupaten HSU. (ykw/sir)