KOTABARU, Koran banjar.net – Dalam peninjauan pembangunan cek dam Gunung Mandin di Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru, Wakil Bupati Kotabaru Burhanudin bersama Direktur PDAM Kotabaru Noor Ipansyah menemukan cek dam swadaya dari masyarakat yang ada di Desa Mandin, Selasa (6/3).
Padahal, cek dam swadaya dari masyarakat itu sendiri justru bisa mengganggu stabilitas
debit air bersih yang didistribuskan pemerintah untuk masyarakat banyak.
Bahkan, menurut Burhanudin, cek dam milik masyarakat itu berada dalam kawasan hutan lindung.
Untuk itu, Burhanudin mengatakan, akan melakukan upaya pendekatan kepada warga setempat supaya cek dam dari swadaya masyarakat itu dihentikan dan dikembalikan pada Pemerintah Daerah Kotabaru agar bisa digunakan atau dialirkan kepada masyarakat banyak, misalnya disuplai ke Gunung Rely.
“Kita akan melakukan upaya pendekatan kepada masyarakat supaya proyek cek dam dari swadaya masyarakat itu dihentikan dan dikembalikan pada pemerintah daerah. Karena air sungai dikuasai oleh negara,” tegas wabup.
Sementara Direktur PDAM Kotabaru, Noor Ipansyah, mengatakan kepada wartawan, suplai air baku Gunung Rely meskipun dari dua mata air tetapi suplai air Sungai Mandin sangat mempengaruhi instalasi di Gunung Rely.
“Lebih 5 ribu pelanggan PDAM atau 40 persen distribusi air berasal dari instalasi. Kita bisa melihat sendiri kondisinya setelah ada bendungan di atas. Apabila musim hujan, air pada bendungan milik PDAM banyak, tapi kalau tidak ada hujan, maka kondisi airnya sangat memperihatinkan,” ungkapnya. (dam/dny/kie)