Banjar  

Wabup Banjar Hadiri Haul ke 34 Syekh Semman Mulia

Wakil Bupati (Wabup) Banjar Said Idrus Al Habsyi turut mengikuti peringatan Haul ke 34 Allimul Al-Allamah Asy-Syekh Muhammad Semman bin Haji Mulia, Sabtu (6/1/2024) malam. (Sumber Foto: Kominfo Kabupaten Banjar/koranbanjar.net)

Wakil Bupati (Wabup) Banjar Said Idrus Al Habsyi turut mengikuti peringatan Haul ke 34 Allimul Al-Allamah Asy-Syekh Muhammad Semman bin Haji Mulia (guru Semman Mulia) atau Guru Padang, di Kelurahan Keraton Martapura, Sabtu (06/1/2024) malam.

BANJAR, koranbanjar.net – Selain Wabup Banjar dan ribuan jemaah, peringatan haul ke 34 Guru Padang ini juga dihadiri para habaib, alim ulama, keluarga dan tokoh agama Kabupaten Banjar.

Syekh Semman Mulia merupakan seorang ulama besar dari Martapura, Kalimantan Selatan, yang akrab disapa Guru Seman atau Guru Padang.

Rangkaian haul diawali dengan pembacaan Surah Yasin, Salawat Burdah, serta syair puji-pujian Syekh Semman Mulia, kemudian dilanjutkan tahlil yang diikuti secara khusyuk ribuan jemaah.

Syekh Semman Mulia adalah paman sekaligus guru dari ulama kharismatik Martapura Guru Sekumpul KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al Banjari.

Guru Seman Mulia secara intensif mendidik baik ketika berada di sekolah maupun diluar sekolah.

Ketika mendidik Guru Sekumpul, Guru Seman Mulia hampir tidak pernah mengajarkan langsung bidang-bidang keilmuan itu kepada Guru Sekumpul kecuali di sekolah.

Tetapi, Guru Semman Mulia langsung mengajak dan mengantarkan Guru Sekumpul mendatangi tokoh-tokoh yang terkenal dengan spesialisasinya masing-masing baik di Kalimantan maupun Jawa untuk belajar.

Seperti misalnya ketika ingin mendalami Hadits dan Tafsir, Guru Seman Mulia mengajak (mengantarkan) kepada al-Alim al-Allamah Syekh Anang Sya’rani Arif, yang terkenal sebagai  Muhaddits dan ahli tafsir.

Syekh Semman Mulia juga belajar ilmu agama dengan banyak guru di Martapura terutama dengan Tuan Guru Kasyful Anwar yang saat itu menjadi guru dari Guru Tuha (Tuan Guru Abdul Qadir Hasan), Guru Bangil (Tuan Guru Syarwani Abdan) dan Guru Anang (Tuan Guru Anang Sya’rani Arif).

Meninggal dunia pada hari Selasa 25 Jumadil Akhir saat melaksanakan salat subuh, ketika sujud pada rakaat pertama beliau menghembuskan nafas terakhir.

Sempat berwasiat agar dimakamkan di Sekumpul dan berpesan agar peninggalan hartanya sepertiganya disumbangkan untuk kepentingan agama, sementara dua pertiganya untuk ahli waris dan peringatan haul dirinya. (dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *