Aksi sejumlah mahasiswa IAIN Palangka Raya joget di atas mobil ambulan viral di media sosial. Aksi terserbut terjadi ketika mereka melakukan KKN di Desa Humbang Raya Kecamatan Mentangai, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalteng. Atas kejadian itu, mereka Periksa Polres Kapuas.
KAPUAS, koranbanjar.net – Viralnya mahasiswa yang joget di atas mobil ambulanc mendapat sorotan dari masyarakat. Sehingga saat ini diperiksa di Polres Kapuas untuk melakukan klarifikasi lebih lanjut.
Kasat Reskrim Polres Kapuas AKP Kristanto Situmeang dikutip Borneo24.com, –jaringan koranbanjar.net mengatakan, mahasiswa yang ada di dalam video itu masih diperiksa untuk klarifikasi.
“Masih diperiksa, tujuannya dan motifnya masih menunggu hasil pemeriksaan,” kata Kasat Reskrim Polres Kapuas.
Salah seorang di antaranya, pria yang Goyang di kaca depan Ambulan bukan mahasiswa.
Saat menunggu pemeriksaan di Mapolres Kapuas, Wakil Rektor Tiga Bidang Kemahasiswaan Universitas IAIN Palangka Raya, Dr. Sadiani mengatakan pihaknya terkejut saat melihat video tersebut.
Ia mengakui, setelah pemeriksaan dari Polres Kapuas, pihak IAIN akan melakukan pemeriksaan internal kampus untuk mengetahui tujuan dan motif yang menyebarkan video tersebut.
Dengan beredarnya video itu, lanjut Sadiani, Nama Universitas IAIN Palangka Raya dirugikan.
“Semua mahasiswa yang viral itu akan dipanggil dan diperiksa intern. Apabila itu masuk palanggaran sedang, akan berdampak pada nilai KKN mahasiswa tersebut, dan apabila termasuk panggaran berat akan dikeluarkan” katanya.
Sadiani mengatakan, viralnya mahasiswa itu saat ada pria naik ke atas mobil ambulanc menginjak dan goyang “ngebor” bukan mahasiswa, melainkan warga kampung dipanggil mahasiswa untuk menunjukkan jalan.
Setelah jalan buntu, para mahasiswa menghidupkan musik dengan nada yang tinggi hingga mereka bergoyang bersama.
“Laki-laki yang naik ke atas mobil bernama Rafinur, warga Humbang Raya. Dia diajak mahasiswa untuk nunjukin jalan. Bukan mahasiswa kita yang naik di atas,” kata Wakil Tiga Rektor IAIN Palangka Raya.
Sementara itu, enam mahasiswa IAIN Palangkaraya dan satu warga Desa Humbang Raya Kecamatan Mantangai Kabupaten Kapuas, Kalteng mengakui perbuatannya yang salah di depan para dosen saat klarifikasi di Polres.
Para mahasiswa yang berjoget di ambulan meminta maaf di Polres Kapuas.
Kapolres Kapuas AKBP Manang Soebeti didampingi Kasat Reskrim AKP Kristanto Situmeang dan Wakil Rektor Tiga Bidang Kemahasiswaan Universitas IAIN Palangkaraya Dr. Sadiani.
Kapolres mengatakan setelah memeriksa enam mahasiswa dan satu warga inisial, WN, DS, HM, DR, SA, CK dan RN.
Di dalam pemeriksaan para mahasiswa itu spontan akibat ada jalan rusak. “Mereka spontan aja. Akan tetapi kesalahannya berjoget di atas mobil ambulan,” kata Kapolres.
Ia mengatakan setelah dilakukan pemeriksaan, dari pengakuan mereka spontanitas melakukan joget. “Tidak ada tujuan tertentu. Spontan joget aja. Dan setelah ini kita kembalikan ke pihak universitas,” katanya.
Satu dari perwakilan mahasiswa itu mengakui perbuatannya salah dan meminta maaf. ” Kami meminta maaf. Dan tidak mengulangi lagi,” kata WN mewakili .
Terpisah Wakil Tiga Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. Sidiani mengatakan dengan viralnya video itu sangat berdampak pada Universitas IAIN Palangkaraya.
Dengan itu, pihaknya akan melakukan pemeriksaan di internal kampus dan akan melakukan sanksi kepada yang terlibat didalam video tersebut. “Tegas apabila mereka terbukti menyebarkan video dan masuk pada saksi tingkat sedang akan berdampak pada nilai KKN. Dan juga akan memperlambat kelulusan mereka,” katanya.
Dengan kalakuan mahasiswa itu, pihak Universitas IAIN Palangkaraya melalui Dr. Sidiani meminta maaf. “Kami meminta maaf. Dan kode etik kemahasiswaan akan dijalankan secepatnya setelah selesai dari Polres Kapuas,” tutupnya.(koranbanjar.net)