Sebuah video rekaman CCTV seorang lelaki meninggal dunia dalam keadaan sujud di sebuah Masjid Al Munawarah di Jalan Ahmad Yani Km 7. 300 Kertak Hanyar Kabupaten Banjar, viral beredar di media sosial.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Kejadian yang menghebohkan jagad maya itu terjadi kemarin malam saat jamaah Masjid Al Munawarah sedang melaksanakan Sholat Isya.
Dalam video CCTV berdurasi kurang lebih 15 menit tersebut, tampak seorang lelaki tertelungkup seperti sedang bersujud tepat berada di barisan shaf pertama di belakang imam.
Terekam dalam video CCTV itu, di sebelah kanan lelaki tertelungkup ada seorang jamaah sedang salat qolbiah isya.
Selesai melaksanakan salat sunat qolbiah isya, merasa penasaran melihat tubuh lelaki tertelungkup itu sama sekali tidak bergerak, akhirnya jamaah sebelah kanan ini mencoba memanggil dan menggerakkan badannya.
Ternyata lelaki tertelungkup seperti sudah tidak bernafas, hingga menggemparkan jamaah seisi masjid.
Video CCTV tersebut hingga hari ini dibanjiri komentar ucapan doa dan pujian kepada Allah Swt yang telah menjemput ajal hambaNya dalam keadaan sujud di malam Jumat atau Kamis malam bulan Ramadan.
Ketika dikonfirmasi kepada pihak keluarga almarhum, dia adalah seorang warga Komplek Bunyamin Residence bernama H. Djamiat bin Durosul berusia 63 tahun.
Salah seorang anak perempuan almarhum, Riyati kepada media ini mengatakan, tidak ada hal istimewa yang dilakukan ayahnya selama menjalani sisa hidup.
“Hanya saja beliau selalu tepat waktu salatnya, tidak pernah menunda dan sangat sayang kepada orang tuanya, kalau salat selalu mendoakan orang tuanya, kerudung mama beliau selalu dicium,” tuturnya.
Lanjut Riyati, salat pun selalu berjamaah, dan sebelum berangkat ke masjid pasti mandi terlebih dulu.
“Selalu mandi terlebih dulu, bersih dan rapi kalau setiap kali berangkat ke masjid, itu saja yang sering dilakukan beliau, tidak ada amalan atau bacaan khusus atau apa, beliau benar – benar istiqomah sampai beliau meninggal, ” tuturnya.
“Walaupun hujan deras, tetap saja beliau pergi ke masjid dengan menggunakan payung,’ sahut saudara laki – laki Riyati.
Diketahui, almarhum adalah seorang pensiunan dini PT Telkom, jabatan terakhir sebagai wakil manager.
Menurut Riyanti, ayahnya memang mengindap penyakit jantung sudah lama, namun katanya ayahnya itu tidak pernah mengeluh sakit.
Sambung cerita Riyanti, almarhum kalau ke masjid selalu sendiri dengan menggunakan sepeda motor.
“Almarhum dikuburkan di alkah umum, di Sekumpul Martapura, mudah -mudahan beliau husnul khatimah,” tutup Riyanti.
Sementara pihak pengurus masjid membenarkan almarhum adalah jamaah aktif di Masjid Al Munawarah.
Terkait meninggalnya dalam keadaan sujud, salah satu pengurus masjid yang disebut marbot, Salman mengatakan saat itu almarhum belum memulai salat.
“Pada waktu tiba di masjid, terlihat sehat – sehat aja, entah pas duduk lalu kayaknya beliau ini mengeluh kesakitan,” ungkap Rahman salah satu jamaah yang duduk berdekatan dengan almarhum kala itu.
Sampai-sampai kata Rahman, terlihat di wajah almarhum seperti mengeluarkan air mata.
“Mungkin menahan sakit, dan di kantong saku baju ada rokok juga, selain itu di tangan beliau ada sebotol air putih,” sebut Rahman.
Salman mengatakan kalau almarhum bukan hanya jamaah Masjid Al Munawarah tetapi beberapa masjid ia datangi.
“Orangnya suka ke masjid-masjid, tetapi di Al Munawarah paling sering,” pungkasnya.(yon/sir)