Sebuah foto sosok Adamsyah Wahab alias Don Adam menghebohkan warganet di media sosial.
JAKARTA, koranbanjar.net – Sebab dalam foto tersebut, Don Adam berpose di samping tumpukan uang dolar Amerika Serikat yang ditaruh di dalam kardus.
Foto itu diunggah oleh pemilik akun Twitter @ghanieierfan.
Don Adam dinarasikan sebagai sosok yang melakukan pencucian uang hasil korupsi penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Tahun 2020-2022.
Don Adam sendiri merupakan mantan calon legislatif (caleg) dari Partai Demokrat.
Isu ini lantas dikonfirmasikan kepada pihak Kejaksaan Agung. Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana mengaku belum mendapatkan informasi mengenai itu dari pihak penyidik yang mengurusi kasus korupsi BTS Kominfo.
“Belum dapat info, nanti kalau ada saya kirim,” tutur Ketut saat dikonfirmasi.
Pengembalian Rp 27 Miliar
Proses hukum kasus korupsi BTS Kominfo masih terus bergulir. Maqdir Ismail, pengacara Irwan Hermawan, terdakwa korupsi BTS 4G Kominfo, menyebut ada orang yang mengembalikan uang Rp27 miliar ke kantornya pada hari ini, Selasa (4/7/2023).
Pengembalian itu terjadi sehari setelah Kejaksaan Agung atau Kejagung memeriksa Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Ario Bimo Nandito Ariotedjo alias Dito Ariotedjo pada Senin (3/7/2023) kemarin.
Dito diperiksa Kejagung soal kabar yang menyebut dirinya diduga menerima uang Rp27 miliar.
“Sudah ada yang menyerahkan kepada kami. Iya (Uang Rp27 miliar itu semua),” kata Maqdir di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor Jakarta).
Orang yang menyerahkan uang itu diduga pihak yang sebelumnya menjanjikan pengurusan perkara kepada Irwan.
“Kalau sepanjang yang saya dengar ada yang menjanjikan bisa mengurus perkara ini,” kata Maqdir.
Maqdir enggan menyebut identitas pihak yang mengembalikan uang tersebut. Namun dikatakannya merupakan pihak swasta.
“Yang mengembalikan, yang membawa itu ke tempat kami, pihak swasta,” sebutnya.
Uang senilai Rp 27 miliar itu disebut Maqdir dikembalikan dalam bentuk mata uang asing dolar Amerika Serikat. Selanjutnya mereka akan menyerahkan ke Kejagung.
“Sekarang akan kami serahkan ke kejaksaan,” sebutnya.
(Suara.com)