Universitas Muhammadiyah Banjarmasin Gelar “Kuliah Pakar” Motivasi Menulis

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Setiap karya tulis akan menemukan takdirnya kapan ia sampai kepada pembacanya. Hal itu diyakinkan Sri Normuliati saat berbicara pada acara Kuliah Pakar “Motivasi Menulis Karya Fiksi” di Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB), Jalan Gubernur Sarkawi, Lingkar Utara, Kabupaten Batola, Jumat (12/7/2019) pagi.

“Ada novel saya yang baru sampai kepada pembaca setelah sembilan tahun. Novel itu awalnya saya ikutkan lomba di Dewan Kesenian Jakarta. Setelah itu bertahun-tahun hanya tersimpan, sampai kemudian novel itu diterbitkan secara bersambung di koran,” ceritanya kepada para peserta yang terdiri dari mahasiswa dan dosen FKIP serta perwakilan HIMA seluruh prodi di UMB.

Dari pengalamannya itu ia mengingatkan agar tidak berputus asa dengan karya yang telah ditulis. “Yakinlah, suatu ketika karya kita itu akan menemukan pembacanya. Jadi, menulislah terus, jangan pernah patah semangat hanya karena pernah gagal satu dua kali dalam lomba atau tidak diterbitkan media,” ucap penulis beberapa buku ini, di antaranya novel Unconditional Love dan kumpulan cerpen Truth Or Dare (penerbit Bentang Pustaka).

Lebih lanjut pengajar pada program studi S-1 Pendidikan Bahasa Indonesia UMB ini menuturkan, motivasi yang baik agar semangat dalam menulis yakni dengan membuat target. “Misalnya mengikuti lomba menulis. Dengan adanya batas waktu yang diberikan untuk pengiriman karya, kita akan terpacu untuk menyelesaikan karya yang kita tulis,” cetus Sri Normuliati.

Pembicara lainnya, Sandi Firly, penulis yang juga jurnalis memberikan beberapa kiat bagaimana mewujudkan sebuah tulisan.

“Menulis tidak harus menunggu ilham, karena ilham tidak selalu datang. Tetapi berpikirlah, pikirkanlah apa yang ingin kamu tuliskan,” pesan Sandi, penulis yang pernah terpilih mengikuti Ubud Writers and Readers Festival, Bali, ini.

Ia mengingatkan pentingnya disiplin dalam menulis. “Sediakan waktu dalam satu hari untuk menulis, minimal dua jam. Tentukan waktunya, dan ketika sampai waktunya, duduk, mulailah berpikir, dan menulis,” sarannya.

Lebih jauh penulis yang juga Pemimpin Redaksi KoranBanjar.Net ini menuturkan, seseorang menjadi penulis bukan karena faktor keberuntungan seperti mendapatkan sebuah hadiah. “Banyak orang yang berkeinginan menjadi penulis hanya sebatas angan –angan di dalam kepalanya, karena ia tidak menulis. Padahal, untuk menjadi seorang penulis, tidak ada cara lain selain menulis,” tekan Sandi, yang saat ini menunggu novelnya berjudul MAY diluncurkan penerbit KataDepan, Jakarta, di bulan Juli 2019.

Sementara, Ketua Pelaksana M.Ridha Anwari, M.Pd menyebutkan, kegiatan digelar bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan motivasi kepada mhasiswa UMB tentang pentingnya menulis, salah satunya karya fiksi seperti cerpen dan novel.

“Era saat ini menuntut generasi yang mampu menghasilkan atau menciptakan karya. Nah, kegiatan seperti ini diharapkan dapatt mengarahkan mahasiswa menghasilkn karya, khususnya karya tulis fiksi,” tuturnya. Selain itu, lanjutnya, untuk memberikan kesadaran kepada generasi muda yang ingn mencari wadah pekerjaan, bahwa dunia menulis adalah sebuah lahan yang masih sangat terbuka dan menjanjikan. Selain juga sebagai wadah menuangkan ide.

Dekan FKIP UMB Hj. Dina Rafidiyah menambahkan, kegiatan Kuliah Pakar hari ini sangat positif untuk menggugah para mahasiswa agar menjadi penulis. “Dimulai dari penulisan karya fiksi dan akhirnya akan berujung pada penulisan karya tulis ilmiah. Saya sangat berharap setelah kuliah pakar ini akan muncul penulis-penulis muda yang kreatif. Paling tidak mereka dapat memulai usahanya, dan dosen-dosen kami di FKIP UM Banjarmasin dapat membantu proses metamorfosis penulis mahasiswa menjadi penulis profesional,” harapnya. (fly)