Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar

Ungkap 7 Kasus Narkoba Selama Agustus 2019, Ini Pesan Polres HSS

Avatar
346
×

Ungkap 7 Kasus Narkoba Selama Agustus 2019, Ini Pesan Polres HSS

Sebarkan artikel ini

KANDANGAN, koranbanjar.net – Sabu seberat 6,18 gram, uang Rp 3.100.000, 7 ponsel dan 2 timbangan digital beserta 7 tersangka diperlihatkan dalam konferensi pers Polres Hulu Sungai Selatan (HSS), Kamis (29/8/2019) di aula Mapolres HSS.

Semua barang bukti tersebut hasil sitaan dari pengungkapan 7 kasus narkoba oleh Polres HSS selama Agustus 2019.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Wakapolres HSS Kompol Arief Himawan yang memimpin kegiatan mengatakan, selama Agustus 2019 secara keseluruhan sebenarnya terdapat 7 kasus narkotika yang berhasil diungkap Polres HSS. Tetapi satu kasus, dengan tersangka anak di bawah umur, sudah dilimpahkan atau sudah dalam tahap tindak lanjut perkara.

Arief menyampaikan, pihaknya tetap berkomitmen memberantas peredaran narkoba di HSS sampai titik darah penghabisan. Salah satunya memacu dengan sosialisasi kepada masyarakat. Selain itu dengan pendekatan terhadap tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan pemerintah.

Ia mengharapkan bantuan atau partisipasi masyarakat HSS, untuk bersama-sama memerangi narkoba. “Salah satunya memberikan informasi apabila ada kabar mengenai peredaran narkoba di HSS,” ujarnya.

Arief mengungkapkan, selama ini kiriman barang narkoba biasanya berasal dari Banjarmasin ataupun dari kota-kota terdekat. Penjualannya pun secara terorganisasi dan terputus.

“Tetapi kami selalu berkoordinasi dengan direktorat narkoba Polda Kalsel ataupun dengan Polres terdekat, untuk sama-sama mengungkap,” ucapnya.

Kasat Res Narkoba AKP Abdul Mufid mengungkapkan, kebanyakan sumber barang berasal dari Tiongkok. Pengirimannya bisa lewat negara tetangga, dengan melalui laut, darat dan udara.

Kesulitan-kesulitan yang dihadapi, ungkapnya, pelaku adalah jaringan terputus. “Mereka jaringannya hampir tidak mengenal satu sama lain secara person, hanya komunikasi dengan hape, dan hape bisa ganti-ganti,” ujarnya.

Ia berpesan kepada masyarakat untuk tidak membiarkan keluarga dari bahaya penyalahgunaan narkoba, utamanya dengan harus memperhatikan lingkungan.

Diimbaunya, jangan sekali-kali memberikan nomor KTP dan KK ke orang lain yang tidak dikenal. Karena pelaku melakukan transaksi melalui ponsel yang kartu SIMnya menggunakan nomor identitas tersebut.

“Itulah yang patut diwaspadai, bahayanya identitas disalahgunakan. Itu salah satu modus mereka membuat jaringan terputus,” ujarnya. (yat)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh