Banjar  

Tokoh dan Warga Tungkaran Kecewa Dengan Bupati Banjar, Tidak Hadiri Peresmian Wisata Edukasi

Pembakal/Kepala Desa Tungkaran, Salman
Pembakal/Kepala Desa Tungkaran, Salman

Sejumlah tokoh beserta warga Desa Tungkaran, Kecamatan Martapura mengaku kecewa dengan Bupati Banjar, H Saidi Mansyur beserta jajaran yang tidak menghadiri acara peresmian Wisata Edukasi di Desa Tungkaran. Termasuk anggota Komisi I DPRD Banjar, Rahmad Saleh juga menyayangkan ketidakhadiran Bupati Banjar atau jajarannya.  

BANJAR, koranbanjar.netAnggota Komisi I DPRD Banjar, Rahmad Saleh kepada koranbanjar.net, Sabtu, (29/10/2022) sangat menyayangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar yang terkesan tidak mendukung peresmian wisata Taman Edukasi Tungkaran Desa Tungkaran Kabupaten Banjar.

“Sangat disayangkan, harusnya Pemkab Banjar lebih memperhatikan dan mendukung. Hari ini saya lihat tidak ada satupun dari Pemkab yang berhadir,” sebutnya di sela acara berlangsung.

Menurut Rahmad, kegiatan ini sangat positif luar biasa, bahkan dirinya sangat mengetahui bahwa dari sekian banyak Bumdes di Kabupaten Banjar, hanya ada beberapa yang berhasil mengelola Bank Sampah, salah satunya Bank Sampah Desa Tungkaran.

“Ternyata di Tungkaran ini di bawah komando Haji Dede dan Pembakal Salman serta tokoh masyarakat mempunyai nilai plus nilai lebih yang kami lihat,” ungkapnya.

Anggota Komisi I DPRD Banjar, Rahmad Saleh. (Foto: Koranbanjar.net)
Anggota Komisi I DPRD Banjar, Rahmad Saleh. (Foto: Koranbanjar.net)

Dikatakan, membina Desa Tungkaran ini tidaklah mudah. Namun berkat kerjasama semua pihak, desa ini akan menjadi sebuah project bernilai di Kabupaten Banjar.

“Nilai positif yang dibangun untuk masyarakat ini harus kita apresiasi luar biasa,” tuturnya.

“Intinya kami dari Komisi I siap mendukung sepenuhnya,” sambungnya.

Kepala Desa Tungkaran Bingung Dengan Sikap Pemkab

Sementara Kepala Desa Tungkaran, Salman merasa bingung atas sikap Pemkab tidak hadir dalam peresmian Wisata Teman Edukasi di desanya.

“Salahnya apa, dimana, apa sebabnya kami tidak mengerti dengan sikap Pemkab tidak mau menghadiri acara ini,” ucapnya heran.

Kalau cuma hanya karena mengadakan Festival Lagu Dangdut, menurut Salman sangat miris mendengarnya.

“Jujur sangat kecewa atas sikap Pemkab seolah tidak mendukung kegiatan ini,” ucapnya.

Sedangkan dari daerah luar, seperti Penajam, Barabai dan Tapin datang ikut menghadiri acara peresmian itu.

“Ini salah satu kebanggaan Desa Tungkaran,” sebutnya.

Dirinya sangat menyesalkan atas sikap Pemkab Banjar tanpa sebab yang jelas tega tidak menghadiri acara peresmian Taman Wisata Desa yang pernah menuai prestasi ini.

“Tidak perlu bantuan materil, lebih utama moril, kedatangannya yang kami harapkan,” tutur Salman.

Diceritakan Salman, usaha dirinya bersama Bumdes dan tokoh masyarakat membentuk Bank Sampah penuh perjuangan dan dedikasi yang tinggi.

“Dengan uang swadaya dari masyarakat, kami membeli beberapa unit tosa untuk mengangkut sampah dari rumah ke rumah, cuma dibayar Rp10 ribu sebulan coba bayangkan,” ungkapnya.

Padahal Bank Sampah merupakan salah satu program pemerintah. “Mengapa tidak didukung? Bingung jadinya,” tutupnya.

Respon Tokoh Masyarakat Atas Sikap Pemkab Banjar

Salah satu tokoh masyarakat setempat, Aliansyah didampingi tokoh masyarakat Desa Tungkaran lainnya mengaku merasa sangat kecewa atas sikap Pemkab Banjar yang terkesan tidak mendukung program wisata di Desa Tungkaran.

“Kami sebagai tokoh masyarakat sangat kecewa dan sedih sekali atas sikap Pemerintah Kabupaten Banjar,” akunya.

Seharusnya lanjut Aliansyah, kegiatan positif ini didukung penuh atas segala prestasi yang dimiliki oleh Desa Tungkaran.

“Supaya kebersamaan masyarakat dengan Pemerintah Daerah itu bisa jalan,” terangnya.

Namun ternyata pada hari Peresmian Wisata Teman Edukasi hari ini, Pemerintah Daerah tidak hadir memberikan apresiasi sebagai bentuk dukungannya.

“Ini jadi catatan bagi kami bahwa ke depan Pemerintah Kabupaten Banjar akan kita evaluasi,” tegasnya.

Lebih lanjut kata Aliansyah, dirinya sangat sedih karena program-program dan inisiatif dari masyarakat tidak dihargai sama sekali.

“Mereka tidak perlu mengeluarkan biaya, atau anggaran, cukup didukung,” katanya dengan nada kesal.

Bahkan dirinya membeberkan, Pemkab Banjar diduga menjegal para donatur, dan sponsor untuk membantu acara tersebut.

“Kami menilai selaku warga Desa Tungkaran bahwa Pemkab Banjar tidak akomodatif dan tidak menghargai apa yang diberikan masyarakat untuk pemerintah setempat,” tandasnya. (yon/sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *