MARTAPURA, KORANBANJAR.NET – Baru-baru ini Disperindag Kabupaten Banjar melaksanakan kegiatan untuk memfasilitasi bagi industri kecil dan menengah terhadap pemanfaatan sumberdaya.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banjar melalui bidang ILMEASA memberikan Pelatihan Sulam Bordir pada 24-28 Agustus 2018 di Aula Dekranasda Martapura, yang dibuka dan ditutup Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan/wawasan, dan membina pengrajin, serta meningkatkan kemampuan kepada calon pelaku industri kecil dan menengah, khususnya bordir pakaian.
Dengan instruktur sebanyak 2 orang dengan jumlah peserta mencapai 20 orang yang berasal dari kecamatan- kecamatan di Kabupaten Banjar dengan kriteria peserta pelatihan diutamakan yang sudah memiliki keterampilan sulam bordir dan atau yang berpotensi mengembangkan atau diversifikasi produk sulam bordir.
BORDIR – Pelatihan bordir yang dilakukan pengrajin.
Sulam bordir merupakan kerajinan dari kain polos atau berwarna yang dihiasi oleh jahitan / sulaman bordir dengan berbagai motif sehingga akan dapat menambah keindahan-keindahan kain tersebut yang biasanya digunakan sebagai busana dan perlengkapannya.
Disamping itu juga ditunjang masyarakat Kabupaten Banjar yang agamis sulam bordir banyak digunakan untuk busana muslim dengan berbagai keindahan bordirannya. Kegiatan usaha ini pun semakin berkembang dan menyebar ke beberapa sentra di pedesaan dan termasuk Industri yang berpeluang dan menjanjikan di Kabupaten Banjar.
Maka patut Pemerintah khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk memfasilitasi dan membina pelaku industri, yang akan menunjang kesejahteraan masyarakat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Drs. H. Muhammad Ramlan. M.Pd saat dikonfirmasi menyatakan, yang diarahkan kepada Kabid ILMEASA selaku pelaksana Linda Yunianti S.ST, menjelaskan pelatihan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kapasitas IKM Kabupaten Banjar, Rabu(29/08/2018).
“Pelaksanaan pelatihan dari usulan dari kecamatan-kecamatan. Disperindag sebagai pelaksana dan memfasilitasi, nanti diharapkan dari kecamatan menunjuk betul-betul peserta yang diikutkan dalam pelatihan seperti anak-anak pengangguran,remaja karang taruna, Ibu-Ibu rumah tangga tidak mengganggu aktifitas di rumah, namun bisa membantu menambah perekonomian keluarga,” ujar Linda.(mj-20/sir)
