Tak Berkategori  

Tim Verifikasi PAAR Telah Meninjau Kampung Pelangi, ini Harapan Ririen

BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Tim Verifikasi Pola Asuh Anak dan Remaja (PAAR) tiba di Kampung Pelangi untuk meninjau kegiatan PAAR di Kampung Pelangi, meninjau kegiatan Posyandu, kegiatan PIK Kelompok PAR kampung Pelangi, meninjau produk UP2K Pelangi, menyaksikan kegiatan simulasi PAAR dan melihat kegiatan Pokdarwis Pelangi yang ada di Kelurahan Guntung Paikat, TIM juga meninjau Sekretariat Pusat Pelayanan Terpadu  Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Banjarbaru. Dan diteruskan meninjau Sekretariat Satgas PAAR “Taman Gembira” di Kantor Sekretariat PKK Kelurahan guntung Paikat, Kamis (11/04) lalu.

Kampung Pelangi, Kelurahan Guntung Paikat, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru yang terpilih untuk dilakukan verifikasi PAAR oleh Tim Verifikasi Provinsi Kalsel, harus bersaing dengan PAAR Kabupaten Tapin, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Balangan, Kabupaten Tala dan Kota Banjarmasin.

Ketua TP PKK Kota Banjarbaru, Hj. Ririen Nadjmi Adhani didampingi Wakil Ketua I TP PKK Kota banjarbaru, Hj. Eny Apriyati Darmawan Jaya dan Ketua Gatriwara Kota Banjarbaru, Hj. Nahdatun Nusrah Iwansyah ikut serta mendampingi Tim Verifikasi Pola Asuh Anak dan Remaja (PAAR).

Ririen dalam sambutannya mengatakan bahwa Pola Asuh Anak dan Remaja (PAAR) sangatlah penting karena anak adalah harapan orang tua, harapan masa depan keluarga bahkan bangsa. Oleh sebab itu, perlu dipersiapkan agar kelak menjadi manusia yang berkualitas, sehat, bermoral dan berguna bagi dirinya, keluarga, agama dan bangsanya.

“Anak seharusnya perlu dipersiapkan sejak dini agar mereka mendapatkan pola asuh yang benar saat mengalami proses pertumbuhan dan  perkembangan. Pola asuh yang baik menjadikan anak berkepribadian kuat, tak mudah putus asa, dan bertanggung jawab menghadapi hidup yang penuh dengan warna-warni atau romantika hidup,” ujarnya.

Ririen menambahkan, orang tua selalu menginginkan kehidupan anaknya menjadi anak yang sempurna tanpa mau memahami bahwa sebagai orang tua harus merubah diri sendiri terlebih dahulu sebelum anak itu lahir. Sekarang ini terdapat berbagai dampak pada masyarakat, baik yang positif maupun yang negatif. Dampak positif globalisasi adalah perkembangan teknologi yang semakin canggih sehingga mempermudah seseorang untuk memperoleh berbagai informasi yang tidak terbatas.

“Di era globalisasi ini terdapat berbagai dampak pada masyarakat, baik yang positif maupun yang negatif. Dampak positifnya globalisasi adalah perkembangan teknologi yang semakin canggih, sehingga mempermudah seseorang untuk memperoleh berbagai informasi yang tidak terbatas. Informasi dapat berupa hiburan, pengetahuan dan teknologi, yang diperoleh dan berbagai cara seperti TV, Video, Film-Film, Internet dan sebagainya. Kemudahan informasi memang memuaskan keinginan tahu kita serta dapat mengubah nilai dan pola hidup seseorang, termasuk sikap orang tua terhadap anaknya dan pola asuh yang diterapkan dalam mendidik anak.” ucapnya.

Sedangkan dampak negatif yang ditakuti adalah gaya hidup “Barat”, yang sangat menonjolkan sifat individualistik dan bebas. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyak timbulnya masalah psikososial pada remaja seperti penyalah gunaan narkotika dan obat terlarang, perilaku seks bebas dan menyimpang, kriminalitas anak, perkelahian masal (tawuran), sehingga banyak mengakibatkan kegagalan pendidikan, atau kegagalan dibidang lain. Dampak negatif era globalisasi ini lebih cepat diadopsi oleh anak- anak sehingga mereka sangat rentan terhadap pengaruh negatif globalisasi tersebut.

“Sebagai orang tua tentu berharap mereka dapat menyaring informasi apa yang berguna yang patut dicontoh dan apa yang dapat merugikan yang harus dijauhinya. Kepandaian anak dan remaja dalam menyiasati hal tersebut tentu tidak lepas dan peran orang tua dalam memberikan pola asuh dan pendidikan yang tepat bagi anak- anaknya,” imbuhnya.

Anak merupakan masa depan keluarga bahkan bangsa. Oleh sebab itu, Ririen berharap anak-anak perlu dipersiapkan agar kelak menjadi manusia yang berkualitas, sehat, bermoral dan berguna bagi dirinya, keluarga dan bangsanya.

“Anak-anak seharusnya perlu dipersiapkan sejak dini agar mereka mendapatkan pola asuh yang benar saat mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Pola asuh yang baik menjadikan anak berkepribadian kuat, tak mudah putus asa, dan tangguh menghadapi tekanan hidup,” pungkasnya.(humprobjb/ana)