Tim Karate Tradisional HST Tetap Raih Prestasi, Walau Minim Dukungan

Haris Fatahillah saat mengunjungi yajid fahmi di kantor DPRD HST dengan membawa atlet-atletnya. (Foto : Haris Fatahillah)

Tim karate tradisional HST ukir prestasi, setelah menjadi runer up dalam ajang kejuaraan nasional. Meski demikian, torehan tersebut tidak banyak mendapat dukungan dan apresiasi.

HULU SUNGAI TENGAH, koranbanjar.net Menjadi runner up di kejuaraan pekan olahraga nasional (pornas) di Palembang tetap tidak menggugah hati pemerintah daerah, bahkan untuk menghadapi kejurnas 21 hingga 23 oktober 2022 mendatang, pelatih INATKF cabang Barabai harus mengirim proposal kesana kemari untuk mendapatkan dukungan dana.

Haris Fatahillah pelatih karate tradisional INATKF kepada koranbanjar.net mengungkapkan, kalau dia berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan kucuran dana, dengan membuat proposal dan mengirimkan ke sana sini.

Proposal yang dibuatnya pun sampai ketangan seorang anggota DPRD Kabupaten Hulu Sungai Tengah Yajid Fahmi, yang juga merupakan mantan ketua KONI Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

“Yajid fahmi kemudian memanggil saya untuk menghadap ke beliau, dari situlah angin segar terasa, karena beliau sangat peduli dengan kami para atlet yang seakan-akan tidak ada perhatian dari pemerintah daerah, beliau juga langsung menyerahkan sedikit dana untuk kami” ujarnya saat di temui koranbanjar.net Rabu (12/10/2022) siang.

Selain memberikan bantuan berupa dana, ungkap Haris Fatahillah, Yajid Fahmi juga memberikan nasehat-nasehat kepada kami dan juga peserta yang akan mengikuti Kejuaraan Nasional karate tradisional INATKF PIALA Menteri BUMN di surabaya 21-23 oktober 2022 mendatang.

Haris Fatahillah menuturkan, ketiga atletnya berasal dari Kecamatan Haruyan, yang juga sekolah di Kecamatan Haruyan.

Terbatasnya dana membuat dirinya hanya mengirim beberapa orang atlet yang akan dibawa mengikuti kejurnas di Surabaya.

“Saya sebagai pelatih mengucapkan banyak terimakasih kepada anggota dewan baik anggota dewan tingkat provinsi yang asli orang banua maupun anggota dewan daerah Hulu Sungai Tengah yang peduli dalam bidang olahraga ini,” ujar pelatih.

Haris juga mengatakan, di Disporapar kami juga ada mengirim proposal, namun pencairan belum bisa sekarang.

“Katanya habis kejuaraan kepulangan dari kegiatan, tapi entahlah, tidak bisa diharap banyak janji tersebut,” tutup Haris Fatahillah.

(mdr/slv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *