Tiba-tiba Rumah Ambruk, 4 Penghuni Tertindih, Begini Kronologinya

BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – Tak ada angin dan hujan, satu bangunan rumah perumahan di Banjarmasin ambruk secara tiba-tiba, Rabu (12/6/19) malam. Kasihannya lagi, pada saat kejadian, sebagian penghuni rumah itu saat tidur pulas di kamar, sehingga menimpa mereka.

Kejadian itu di Jalan Sungai Lulut, Komplek Abdi Persada Jaya Blok A1, Benua Anyar Sungai Lulut, Kecamatan Banjarmasin Timur. Rumah itu tiba-tiba ambruk begitu saja.

Akibatnya, total 4 penghuni mengalami shyok serta satu orang dewasa luka dibagian kaki. “Syukur semuanya selamat. Ada empat orang yang di dalam rumah. Tadi hanya ada sedikit yang luka di bagian kaki,” ujar Wiwin (26 tahun) salah satu korban dari empat penghuni.

Tiba-tiba Rumah Ambruk, 4 Penghuni Tertindih, Begini Kronologinya,
Kondisi rumah usai ambruk. (foto: agus/koranbanjar.net)

Dirinya menjelaskan, sebelumnya tidak ada tanda-tanda miring, hanya ada bunyi di atas plafon rumah seperti tikus berlari, dan tak berselang lama usai azan Magrib rumah pun ambruk sama sekali dan tidak bisa untuk ditempati lagi.

“Saya saja sempat kaget pas tau-tau selesai azan Magrib tiba-tiba lampu padam dan tiba-tiba saja langsung roboh. Saya langsung mengambil anak-anak saya dan menyuruh ibu saya untuk segera keluar agar tidak terkena reruntuhan bangunan,” katanya.

Menurut Anak dari pemilik rumah, Sani (28 tahun), ia juga terkejut dengan rumah ibunya yang secara tiba-tiba ambruk. Padahal menurutnya tidak ada hujan ataupun angin.

“Menurut saya sih ini faktor alam ya mas, karena rumah ini tidak ada retaknya dan sebulan yang lalu sudah disuruh tukang untuk turun mencek bawah pondasinya, dan katanya baik-baik saja dan kaki-kaki yang digunakan itu sudah standar menengah,” tuturnya.

Tiba-tiba Rumah Ambruk, 4 Penghuni Tertindih, Begini Kronologinya.
Kondisi rumah usai ambruk. (foto: agus/koranbanjar.net)

Perumahan yang sudah berumur enam tahun itu dikatakannya akan lunas di bank sekitar empat tahun lagi. “Biasanya kalau belum (lunas) akan dikasih ganti rugi,” ucapnya.

Ia mengatakan, kebetulan suaminya juga bekerja sebagai developor perumahan yang di tempatinya.

“jadi diantara perumahan lainnya tidak ada yang rusak seperti ini, entah kenapa kali ini rumah yang saya tempati roboh, apalagi pihak bank tidak mau tahu menahu soal kerusakan seperti ini, pihak bank cuma mau mengasuransikan kerusakan apabila terjadi kebakaran dan bencana alam, kalau dari pihak developer peraturan baru sih ya dibangunkan unit baru,” tandasnya.

Rumah tersebut memang dibangun di atas rawa dengan konstruksi rumah panggung memakai pondasi tiang beton. (ags/dra).