Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Banjarmasin

Terkait Dugaan Pungutan Biaya Ijazah di Ponpes Banjarmasin, Ternyata Untuk Berbagai Keperluan Ini

Avatar
672
×

Terkait Dugaan Pungutan Biaya Ijazah di Ponpes Banjarmasin, Ternyata Untuk Berbagai Keperluan Ini

Sebarkan artikel ini
Ustad Muhammad Fadli dari Ponpes Banjarmasin.

Pihak Pondok Pesantren di Banjarmasin keberatan dengan pemberitaan di koranbanjar.net pada Rabu (18/8/2021) yang isinya menyebutkan bahwa, pihak ponpes diduga melakukan pungutan ijazah sebesar Rp400 ribu.

BANJARMASIN, koranbanjar.net –
Ustad Muhammad Fadil didampingi Pimpinan Umum Ponpes di Banjarmasin, H.Samani menyampaikan klarifikasi sekaligus tentang Rp400 ribu, Sabtu (21/8/2021) pukul 15.00 Wita.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Dana itu sebenarnya adalah untuk biaya ketulusan atau perpisahan santri dan santriwati kelas tiga. Kemudian untuk biaya pencetakan empat ijazah yang dikeluarkan oleh pesantren sendiri yang kita disebut di sini sanad keilmuan,” ujar Ustad Fadil.

Adapun 4 ijazah yang dicetak berupa Sertifikat Imtihad Wataniah (IW), ijazah dalam bahasa Indonesia, ijazah dalam bahasa arab, dan ijazah sanad.

Kemudian, lanjutnya, ada lagi satu ijazah dari Kementerian Agama (Kemenag) Pusat, namun ijazah dari Kemenag memang tidak ada biaya.

“Jadi nanti santri dan santriwati yang lulus akan mendapatkan 4 ijazah ditambah 1 sertifikat,” ucapnya.

Lalu kata Ustad Fadil, ada yang namanya biaya perpisahan seperti membeli baju seragam saat perpisahan, biaya konsumsi, beserta hiasan berupa kembang dan lainnya.

“Nanti dari dana itu juga akan dibelikan bingkisan atau hadiah berupa benda sebagai tanda kenang – kenangan dari santri atau santriwati kepada gurunya,” urainya.

Kalau dihitung – hitung sambungnya, tidak cukup sebenarnya dana Rp400 ribu itu. Disamping besar kecilnya biaya perpisahan tergantung keinginan santri itu sendiri bukan keinginan pihak pondok.

“Mereka yang ingin melaksanakan perpisahan ataupun hanya baca doa saja tidak pakai acara, semua keputusannya kami serahkan ke santri, nanti gurunya yang akan mengaturkan cara pembayarannya,”  terangnya.

Ustad Fadil juga mengklaim, lebih dari 300 murid yang tidak mampu dibantu oleh pihak Ponpes, kemudian bagi keturunan atau zuriat Rasulullah yakni para sayid dan syarifah untuk biaya sekolahnya dijamin 100% sampai lulus.

Adapun biaya pembangunan sekolah, pihak Ponpes meminta secara sukarela kepada santri dan santriwati, dan orang orang yang dermawan yang langsung menyerahkan kepada pihak ponpes serta bantuan dari pemerintah yang khususnya Kementerian Agama.

Kepada orang tua santri, Ustad Fadil berharap apabila merasa tidak paham atau kurang puas mengenai sesuatu yang berkaitan dengan biaya, agar benar – benar ditanyakan kepada wali kelasnya atau guru yang lain.

“Agar tidak terjadi salah paham dan prasangka buruk, apabila merasa janggal tanyakan pada gurunya supaya jelas jangan bertindak yang akhirnya mencoreng nama baik pondok,” pesannya.(yon/sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh