Religi  

Terjebak di Gunung Nepal, Dua Warga Banjarmasin Tak Bisa Pulang

Terjebak di sebuah gunung di Nepal, dua pendaki asal Kota Banjarmasin terpaksa mengeram tidak bisa pulang ke tanah air.

BANJARMASIN, KoranBanjar.net – Saat Nepal mulai mengumumkan Lockdown di kawasannya, kedua pendaki bernama Teddy Heryanto dan Adi Murdani asal Kota Seribu Sungai ini masih berada di atas gunung.

Ditambah tidak ada pesawat repatriasi menuju Indonesia yang mendarat di Kathmandu, Nepal.

“Benar, saat ini kami masih berada di Nepal, tidak bisa pulang. Selain Nepal dilockdown, juga tidak ada pesawat repatriasi menuju Indonesia yang mendarat di Kathmandu Nepal,” ujarnya melalui pernyataan tertulis kepada KoranBanjar.net,” Kamis (21/5/2020).

Lanjut Adi menjelaskan, pesawat yang digunakan repatriasi WNI di Dhaka tidak bisa mendarat sebab kondisi landasan yang sulit di pegunungan.

“Harus dilakukan oleh pilot dengan sertifikat khusus,” cetusnya.

Katanya, selama ini tidak ada repatriasi dari KBRI soal WNI dari Nepal, adanya di India dan Bangladesh.

“Jadi kami harus menuju kedua negara tersebut, sedangkan biaya charter pesawat ke negara tersebut cukup mahal,” ucapnya.

Sementara jalur darat ke negara tersebut KBRI kesusahan mengurus izin dan sebagainya karena border tutup.

Diceritakan Adi, kelompok pecinta alam Kalimantan Selatan ini awalnya berangkat tiga orang dari Banjarmasin pada tanggal 7 Maret, tanggal 8 tiba di Nepal, India dan mulai melakukan pendakian, tanggal 9 sudah berada di atas di gunung.

“Kami berangkat menggunakan biaya pribadi, mengapa kami memilih gunung di Nepal sebagai tempat pendakian karena jalur treknya beragam dan dikelilingi pegunungan Himalaya,” bebernya.

Sekarang dua pegawai swasta ini terus berupaya berkoordinasi dengan KBRI dan menjalin komunikasi dengan orang dari warga negara lain untuk dapat informasi kalau saja ada penerbangan ke Kuala Lumpur, atau Singapura, Dhaka, juga New Delhi.

Ditanya sampai kapan mendekam di gunung yang berada di kawasan Punjabi, India tersebut, Adi mengatakan tergantung KBRI kapan bisa memberi solusi yang ebih terjangkau untuk repatriasi. Atau menunggu sampai bandra Nepal buka kembali penerbangan komersil.

“Selain itu saya terus memantau repatriasi dari negara lain yang tujuannya bandara penerbangan ke Indonesia,” tandasnya.

Adi berharap semoga ada bantuan, solusi yang lebih terjangkau dari KBRI atau pemerintah Indonesia agar bisa segera keluar dari Nepal.

“Karena selain kami berdua juga ada beberapa WNI yang ingin kembali ke Indonesia,” tukasnya.

Status lockdown di Nepal terus diperpanjang, tidak tahu persis kapan bandara dibuka agar pesawat komersil dapat beroperasi kembali.(yon)