KOTABARU, KORANBANJAR.NET – Potensi kecelakaan lalu lintas di Kotabaru khususnya dalam menghadapi arus mudik dan balik lebaran nanti, tampaknya patut menjadi salah satu perhatian khusus Satlantas Polres Kotabaru dalam Operasi Ketupat Intan 2019.
Pasalnya, menurut Kasat Lantas Polres Kotabaru, AKP Lendra Ambarsari, jika mengingat tahun 2018 lalu, kecelakaan di Kotabaru meningkat drastis.
Peningkatan kecelakaan terjadi hingga mencapai 50 persen dibanding tahun sebelumnya, dengan 41 kasus kecelakaan. Lendra mengatakan dari jumlah tersebut di antaranya ada 20 korban meninggal, dan sisanya mengalami luka-luka.
“Rata-rata jumlah kecelakaan di tahun 2018 hingga bulan Mei 2019 ini terjadi di titik jalan yang sudah banyak rusak dan berlubang menuju pelabuhan Tanjung Serdang. Selain itu kecelakaan juga sering terjadi dikarenakan banyaknya tikungan-tikungan tajam di sekitar wilayah Tarjun menuju Serongga,” jelas Lendra, di sela persiapan Operasi Ketupat Intan 2019, di Kotabaru, Selasa (28/5/2019).
Parahnya, Lendra menyebut jumlah kecelakaan yang terjadi di Kotabaru didominasi pengendara motor di usia muda hingga pelajar. “Kebanyakan dari mereka berkendara tidak menaati aturan lalu lintas,” katanya.
Kapolres Kotabaru AKBP Suhasto, menambahkan, dalam Operasi Ketupat Intan 2019 Polres Kotabaru menurunkan 40 personelnya, ditambah 10 personel dari Lanal, 10 personel dari Kodim, dan 9 personel Pramuka. Para personel ditugaskan pada pos pengamanan.
“Pos pengamanan berada di empat di titik rawan kecelakaan yang kami fokuskan. Kotabaru sendiri termasuk wilayah yang padat masyarakatnya, seperti di siring Laut Kotabaru, pelabuhan Tanjung Serdang, dan jalan menuju wisata Sarang Tiung Pantai Gedambaan, yang rawan kecelakaan karena jalanannya sempit,” pungkasnya. (cah/dny)