Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Headline

Tanggapi Pembatasan Suara Azan, Ustaz Abdul Somad; Suara Azan Untuk Mengusir Setan  

Avatar
639
×

Tanggapi Pembatasan Suara Azan, Ustaz Abdul Somad; Suara Azan Untuk Mengusir Setan  

Sebarkan artikel ini
Ustaz Abdul Somad dan rombongan saat menaiki perahu pompong menuju dusun Bagan Benio, Desa Tasik Serai, Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis. [Ist]
Ustaz Abdul Somad dan rombongan saat menaiki perahu pompong menuju dusun Bagan Benio, Desa Tasik Serai, Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis. [Ist]

Menanggapi surat edaran menteri agama tentang pembatasan suara azan, Pendakwah, Ustaz Abdul Somad mengatakan, bahwa suara azan itu penting, karena bisa mengusir setan-setan yang hadir di sekeliling umat manusia terutama umat muslim.

JAKARTA, koranbanjar.net – Anjing akan menggongong saat azan dikumandangkan, karena melihat setan berlarian kepanasan.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Demikian diutarakan UAS di Youtube Cahaya Doa dan dikutip dari Hops.id–jaringan Suara.com, Juamt (25/2/2022).

Ustaz asal Pekanbaru ini menilai, aturan pembatasan suara azan dengan menggunakan toa bisa jadi memunculkan hal-hal yang sangat mengkhawatirkan.

Menurutnya, suara azan merupakan seruan bagi umat muslim untuk menghentikan segala aktivitas dan melaksanakan panggilan dari Allah SWT.

“Lalu saat ini banyak tersebar kabar bahwa ada larangan azan menggunakan pengeras suara atau toa. Padahal azan itu merupakan senjata umat muslim,” paparnya.

Selain itu juga sebut UAS, azan bisa menjadi obat bagi orang-orang kesurupan yang perlu asupan doa supaya setan dalam dirinya bisa segera keluar.

“Lantas jika azan dilarang menggunakan pengeras suara bagaimana bisa umat muslim mengetahui telah masuk waktu salat? Lalu bagaimana bisa setan berlarian ketakutan jika tidak mendengar suara azan,” tegas Ustaz Abdul Somad.

Sebelumnya, Menag Yaqut memberikan perumpamaan suara azan dan gonggongan anjing saat menjelaskan mengenai aturan penggunaan pengeras suara di masjid.

“Kita bayangkan, saya Muslim, saya hidup di lingkungan nonmuslim, kemudian rumah ibadah mereka membunyikan toa sehari lima kali (azan) dengan keras secara bersamaan, itu rasanya bagaimana?” kata Yaqut.

“Contohnya lagi, misalkan tetangga kita kiri kanan depan belakang pelihara anjing semua, misalnya menggonggong di waktu yang bersamaan, kita terganggu tidak? Artinya semua suara-suara harus kita atur agar tidak menjadi gangguan,” lanjutnya.(koranbanjar.net)

Sumber: Suara.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh