Syair maulid dilantunkan dalam acara baayun maulid, diikuti ratusan peserta yang berkumpul di halaman Dekranasda Kabupaten Banjar. Selasa (26/9/2023) pagi.
BANJAR, koranbanjar.net – Baayun maulid sendiri merupakan tradisi di Kalimantan selatan (Kalsel), di Kabupaten Banjar baayun maulid rutin digelar disetiap tahunnya.
Para peserta berjumlah 200 orang yang terdiri dari balita dengan batas usia 2 sampai 5 tahun.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Kadisbudporapar) Kabupaten Banjar H Irwan Jaya mengatakan, tahun dulu ada usia 50 tahun, tahun ini kita maksimalkan bayi dan anak-anak yang 5 tahun usianya.
Para peserta pun mendapatkan nomer urut agar ayunan dan barang-barang yang diserahkan seperti tapih bahalai (kain panjang) dan pashmina tidak tertukar.
Tidak hanya itu, ratusan ayunan telah berhiaskan pernak pernik yang tampak bergelantungan.
Suasana tampak meriah, ratusan warga berkumpul sedari pagi membawa anak-anak mereka untuk di ayun di acara itu.
Puncak acara ditandai dengan prosesi Baayun Maulid sambil membaca syair Mahalul Qiyam atau Asyroqol.
Para peserta pun dimasukkan ke dalam ayunan lalu diberikan tapung tawar bergantian oleh pejabat yang hadir.
Dia pun berharap, kita gaungkan dan gemakan salah satunya baayun maulid, dimana banyak filosofi baayun maulid ini yang memang menjadi kehidupan warga masyarakat zaman dulu,
“Ketika menidurkan anaknya dan saat yang bersamaan anak ini diharapkan menjadi anak-anak yang saleh dan salehah,” katanya. (pyd/dya)
