Religi  

Sultan Khairul Saleh Ungkapkan Pepatah Banjar di Acara Penobatan Sultan Pagaruyung

PADANG, KORANBANJAR.NET  – “Salapik sakaguringan, sabantal sakalang gulu” – satu tikar tempat tidur, satu bantal penyangga leher, red.

Satu bait pepatah Banjar itu mewarnai isi sambutan Sultan Banjar, Haji Khairul Saleh Al Muhtasim Billah, pada acara Penobatan dan Malewa Gala Sultan Pagaruyung di Istano Silinduang Bulan Sumatra Barat, Sabtu (29/09/2018) tadi.

Pepatah itu disampaikan dalam konteks,  bahwa kedudukan Sultan atau Raja tidaklah lekat dengan kekuasaan. Sultan adalah pemimpin yang tidak berjarak dengan rakyat. “Kita bersepakat dan berkhidmat, kehadiran Kerajaan dan Kesultanan tidak boleh terjebak dalam arena seremonial semata. Kerajaan dan Kesultanan harus ada di barisan terdepan dalam gerakan kebudayaan, peradaban  dan termasuk menjadi tempat rakyat mengadu dari segala kegundahan,” demikian tutur Sultan Khairul Saleh di hadapan para Raja / Sultan se Nusantara yang turut menghadiri acara penobatan tersebut.

Diuraikannya, kedudukan Sultan atau Raja dalam konteks kekinian tidaklah lekat dengan kekuasaan. Sultan adalah pemimpin yang tidak berjarak dengan rakyat. Sultan hanya berada setengah depa di depan dan satu ranting di atas. Sehingga kesultanan atau kerajaan hanyalah pengemban amanah untuk memimpin dan mengayomi rakyat menuju kesejahteraan yang dicita-citakan bersama.

“Izinkan hamba haturkan pepatah Banjar. ‘Salapik sakaguringan, sabantal sakalang gulu – satu tikar tempat tidur, satu bantal penyangga leher, red-, ianya bermakna, antara Sultan-Raja, Pemerintah dan Rakyat berada dalam hubungan yang dekat tak berjarak, erat tak terserak, saling bahu membahu menjaga maruah bangsa dan menjaga keutuhan NKRI, “ ucapnya.

Harus diakui, menjelang Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden saat ini akan banyak menyita pikiran dan perhatian. Potensi gesekan sesama anak bangsa menjadi sangat besar. Untuk itu peran strategis Kerajaan dan Kesultanan adalah sebagai penyejuk hati rakyat sekaligus pendamai hati para elit. Adalah kewajiban semua menjaga Negara di samping pula menjaga baiknya suasana kebatinan rakyat.

“Mari kita sama-sama mengingatkan, keraton harus mampu membaca zaman dan memanfaatkan momentum. Keputusan dan sikap Kerajaan-Kesultanan atas fenomena sosial berbangsa selalulah menjunjung nilai “Adat Basandi Sara, Dan Sara Basandikan Kitabullah”. Karena pijakan itulah sebaik-baiknya keputusan,” paparnya.

Di awal sambutan Sultan Khairul Saleh terlebih dulu telah menyampaikan penghormatan kepada tuan rumah dan seluruh undangan, termasuk kepada Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden RI, Joko Widodo beserta KH Ma’ruf  Amin.

Dia juga menyampaikan rasa hormat kepada Gubernur Sumatera Barat, Prof Dr Irwan Prayitno MPsi, Dato Rajo Bandaro Basa, kemudian Sultan Dr Muhammad Farid Thaib Tuanku Abdul Fatah Daulat Yang Dipertuan Raja Alam Minangkabau Pagaruyung Darul Quarar, berikutnya

Tuan Gadih Pagaruyung Prof Dr Ir Puti Reno Raudhatuil Jannah Thaib MP, serta Ketua Panitia Dr Fadlan Maalip Tuanku Baso XIV dan Sekretaris Ir Magel Datok Sati.

Mengawali sambutan, dia mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Keluarga Besar Kesultanan Pagaruyung yang telah mengundang dan memberikan kesempatan kepada Dewan Agung Majelis Raja Sultan Se-Indonesia dan Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN).

Khairul Saleh menyinggung, tahun 2011 yang lalu, dia bersama rombongan Kesultanan Banjar telah melakukan lawatan muhibah ke Pagaruyung, sebagai bagian dari perjalanan menghadiri Milad Kesultanan Siak Sri Indrapura Provinsi Riau. Dan rombongan disambut hangat oleh keluarga besar Sultan Pagaruyung, Pemangku Daulat Yang Dipertuan Sultan Muhammad Taufik Thaib Tuanku Mudo Mahkota Alam.

“Beberapa bulan lalu kami terkejut dan turut berduka cita setelah mendengar bahwa beliau telah berpulang ke Rahmatullah. Oleh karena itu kami dari Kesultanan Banjar khususnya dan umumnya para raja sultan yang tergabung dalam Majelis Raja Sultan Se-Indonesia dan Forum Silaturahmi Keraton Nusantara mengucapkan duka cita yang sedalam-dalamnya disertai doa, semoga wafatnya beliau dalam keadaan husnul khatimah, diampuni segala dosanya, dilipatgandakan amal pahalanya dan mendapat tempat yang mulia di hadirat Allah SWT,” ungkapnya.(sir)