Sultan Khairul Saleh : “Dimana Bumi Berpijak Disitu Langit Dijunjung”

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Ungkapan sebuah petuah asal Minang yang melegenda itu dituturkan oleh Sultan Khairul Saleh Al Mu’tasimbillah selaku Ketua Forum Silaturahmi Kesultanan Nusantara.

Ia mengatakan pepatah lama tersebut lewat sambutannya dalam acara temu Raja, Sultan se Indonesia, bertempat di Hotel Royal Jelita Jalan Ahmad Yani KM 5 Banjarmasin, Kamis(19/09/2019).

Menurut pengamatan langsung koranbanjar.net, Sultan Khairul mengemukakan, pepatah inilah yang mengilhami bangsa-bangsa nusantara membangun kesetaraan, silaturahmi dan membangun kebersamaan meskipun berbeda latar belakang bangsa dan agama.

Dalam kaitannya merawat kebhinekaan, merawat indonesia menuju Indonesia Unggul yang merupakan tema pertemuan ini, Sultan menjelaskan kesadaran kebhinekaan inilah menjadi modal sosial merajut harmoni kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap berdiri kokoh hingga saat ini.

Lanjut anggota DPR RI ini, sejarah mencatat Kerajaan dan Kesultanan itu sangat gigih melawan penjajah dengan segala resikonya.

“Berupa banyaknya istana dan keraton mereka yang hancur, banyaknya sultan dan pangeran yang terbunuh dan terbuang hingga wilayah kekuasaan terpaksa diserahkan kepada penjajah,” ungkapnya.

Karena itu kata Sultan, wajar dari 180 orang Pahlawan Nasional, tercatat hingga November 2018 lalu, sebagian besar diantaranya adalah para raja, sultan dan ulama yang berjuang di era kerajaan dan kesultanan nusantara.

Sementara Sekretaris Ditjen Politik dan PUM Kementerian Dalam Negeri, Didi Sudiana dalam sambutannya mengatakan keberadaban kebudayaan merupakan kekayaan dan identitas bangsa.

“Kegiatan ini merupakan cara strategis mengajak komponen bangsa, umpanya para raja, sultan untuk menjaga, memelihara dan melestarikan persatuan, kesatuan dan kerukunan bangsa,” ujarnya.

Karena bagaimanapun juga menurut Didi, kesatuan dan kerukunan merupakan modal utama untuk mencapai cita-cita dan tujuan bangsa.

Selain para raja dan sultan, dalam pertemuan tersebut juga hadir para pemangku adat istiadat, datu pengelisir, budayawan dan organisasi masyarakat bidang kebudayaan di daerah se Nusantara.

Tokoh yang berhadir adalah , Gubernur Kalimantan Selatan yang diwakili Staf Ahli Pemerintahan Bidang Hukum, Gusti Syahrar, Ketua Dewan Mahkota Kesultanan Banjar Gusti Rusdi Efendi, serta unsur Forkopimda Provinsi Kalimantan Selatan serta para tokoh masyarakat dan ulama, raja dan sultan se Indonesia.(yon)