Catatan Sepekan, KoranBanjar.Net – Mari kita tengok keseriusan Banjarbaru dalam menangani praktek Penjaja Seks Komersil (PSK). Harus diakui, penanganan praktek prostitusi oleh para PSK bukan perkara gampang. Banyak aspek menjadi pertimbangan dalam mengambil kebijakan. Dalam skala kecil, KoranBanjar.Net mengambil contoh di Kota Banjarbaru.
Bagaimana langkah Pemerintah Daerah Kota Banjarbaru dalam menangani praktek prostitusi? Dengan kata lain, langkah strategis apa saja yang sudah dilakukan Kota Banjarbaru selama ini? Dari hasil penelusuran awak media KoranBanjar.Net, kami mencatatkan beberapa fakta di lapangan. Berikut sejumlah berita yang sudah kami angkat tentang perkembangan eks Pembatuan terkini. Sebuah tempat yang dulunya menjadi sarang para PSK berkumpul sekaligus bertransaksi.
- Penjaja Seks / PSK Luar Daerah Masih Berdatangan ke Banjarbaru
- Aktifitas Pelacuran Masih Berdesah di Eks Lokalisasi Pembatuan
- Banjarbaru Laksanakan Rakor Membahas Perda 06 Tahun 2002
- Nasib Kamar yang Sering Digunakan Para PSK Sudah Dibongkar
- Langkah Hukum Bagi Para PSK yang Masih Beroperasi
Beriku ringkasan yang kami rangkum untuk pembaca KoranBanjar.Net:
1. Penjaja Seks / PSK Luar Daerah Masih Berdatangan ke Banjarbaru
Lokasi prostitusi di Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang bernama Pembatuan sudah ditutup sejak lama. Meski demikian, tentunya tak cukup sekadar kata ‘tutup’ membuat permasalahan prostitusi di Banjarbaru menjadi selesai. Penjaja seks dari luar daerah yang beroperasi di eks lokasi Pembatuan bisa menjadi momok tersendiri jika tak segera diantisipasi. Fakta di lapangan adanya kedatangan penjaja seks dari luar daerah bisa anda baca beritanya yang berjudul “Berniat Mengelabui Petugas, PSK yang Tertangkap Dua Kali ini Mengganti Identitas”.
2. Aktifitas Pelacuran Masih Berdesah di Eks Lokalisasi Pembatuan
Seperti tak ada efek jera, meski sudah berkali-kali dilakukan operasi razia di eks lokaliasi Pembatuan, para penjaja seks masih saja ‘menggelar dagangan’. Buktinya bisa Anda baca di berita berikut, “Dua Orang PSK Kembali Tertangkap, Pemilik Rumah Sewaan pun Turut Diamankan.”
3. Banjarbaru Laksanakan Rakor Membahas Perda 06 Tahun 2002
Berbagai temuan di lapangan mengenai masih adanya aktifitas Eks Lokalisasi Pembatuan membuat Pemerintah Kota Banjarbaru melaksanakan pertemuan untuk membahas Perda Nomor 06 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Pelacuran serta menyamakan persepsi terhadap penanganan teknis tentang pelanggaran bangunan yang tidak memiliki izin atau penyalahgunaan peruntukan bangunan yang berada di Eks Lokalisasi Pembatuan, Kecamatan Landasan Ulin. Silakan baca beritanya di “Satu Lagi Upaya Pemko untuk Menghentikan Aktifitas Pelacuran, ini Dia Wacananya.”
4. Nasib Kamar yang Sering Digunakan Para PSK Sudah Dibongkar
Fakta bahwa kurangnya kesadaran pemilik rumah/bangunan/kamar agar tidak memberikan fasilitas sewa kepada PSK juga adalah masalah tersendiri. Strategi yang baru saja dilakukan Pemko Banjarbaru adalah memberikan sanksi dengan membongkar kamar-kamar tersebut. Beritanya bisa Anda baca di “Kamar yang Digunakan PSK di Batu Besi Hari ini Dibongkar Petugas.”
5. Langkah Hukum bagi PSK yang masih Beroperasi
Tidak main-main, beberapa PSK sudah ada yang diseret ke pengadilan dan menjalani masa tahanan. Jika tidak percaya, silakan baca berita berikut: Vonis Dijatuhkan, Terdakwa Dua PSK eks Lokalisasi Batu Besi Mengaku Menyesal
Dari gambaran kelima berita di atas, bisa kita lihat sampai saat ini Pemko Banjarbaru serius dalam menangani praktek prostitusi. Hal itu bisa kita lihat melalui kesigapan aparat Satpol PP Kota Banjarbaru yang selalu melaksanakan penyisiran di eks lokalisasi Pembatuan. Keseriusan tersebut juga dibuktikan dengan adanya rapat koordinasi untuk memberikan sanksi kepada pelaku dan segera ditindak lanjuti.
