Sudah 170 Hektare Lahan Terbakar Di Kabupaten Banjar

MARTAPURA, koranbanjar.net – Terhitung dari awal Juli hingga sekarang sudah sekitar 170 hektare hutan dan lahan yang terbakar di wilayah Kabupaten Banjar, dengan jumlah 73 hotspot (titik api).

“Yang jelas sudah 73 titik hotspot dari awal Juli sampai sekarang. Untuk luasan area yang terbakar tiap hari terus bertambah, hingga kini sudah sekitar 170 hektare,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar HM Irwan Kumar, Kamis (22/8/2019).

Selain faktor cuaca panas musim kemarau ini, kata Irwan, kebakaran juga dipicu oleh oknum pembakar lahan.

“Tentunya kalian sudah melihat sendiri sudah ada oknum pembakar lahan yang ditangkap Babinsa, baik itu di Banjarbaru dan Kabupaten Banjar,” ucapnya.

Untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) ini sudah ada disiapkan Satgas pencegahan Karhutla yang terdiri dari peronil gabungan: TNI, Polri, BPBD dan relawan.

Lebih lanjut Irwan menjelaskan, yang paling banyak terjadi kebakaran lahan di daerah Martapura, Martapura Barat dan Sungai Tabuk.

“Kalau yang lainnya masih bisa teratasi. Memang ada sebagian lain seperti di Desa Beruntung Baru, Tambak Padi kemudian Mataraman juga ada,” tutur Irwan.

Agar cepat mengatasi jika terjadi kebakaran, juga disediakan beberapa posko yang dijaga 24 jam oleh personil gabungan. Adapun kelengkapan alat pemadam, Irwan menjelaskan tersedia mobil pikap dengan tendon air kapasitas 1.200 liter, motor trail, dan mesin pompa air jenis alkon.

“Kita ada menyediakan 4 posko, seperti di Lingkar Selatan itu membawahi Gambut, Beruntung Baru, Tatah Makmur dan Aluh-aluh. Kemudian ada posko di Sungai Tabuk, Martapura Barat serta Martapura Kota sebagai posko induk. Ada juga posko yang stanby yang siap digerakkan. Artinya apabila titik hotspot banyak dan api menyebar, semua bergerak, yang off ini kita gerakkan untuk membantu kawan-kawan,” papar Irwan Kumar.

Ia menambahkan, pihaknya bersama jajaran Kodim 1006/Martapura, Polres Banjar dan relawan tak henti-hentinya mengimbau masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan tidak membakar lahan. Pun demikian, aparat gabungan ini juga bahu membahu melakukan pencegahan dan pemadaman kebakaran.

“Kita mengharapkan masyarakat sadar dan menjaga lingkungan untuk tidak membakar lahan, karena akibatnya sangat fatal; udara menjadi tidak sehat dan kesehatan terganggu,” tutupnya. (dra)