Sosok Abah Anang Bagi Bupati Banjar Punya Ciri Khas

MARTAPURA, koranbanjar.net – Pribadi KH Anang Djazouly Seman (Abah Anang) itu memiliki ciri yang khas, dekat seluruh kalangan, dikenal banyak orang baik tua dan muda, tak pilih-pilih dalam berteman. Hal itu diungkapkan Bupati Banjar H Khalilurrahman pada haul ke-8 Abah Anang bertempat di Kubah ulama besar Martapura itu di Komplek Pangeran Antasari (Kompas) Martapura Kabupaten Banjar, Sabtu (3/8/2019) malam.

“Pribadi Abah Anang Djazouly khas karena selalu dekat dengan seluruh kalangan, baik tua atau muda dan tidak memilih teman. Dengan siapa saja beliau ramah, sehingga membuat beliau dicintai banyak orang,” kata Bupati Khalilurrahman yang juga sudah lama kenal dan dekat Abah Anang.

Tak hanya warga umum di Kabupaten Banjar dan Provinsi Kalsel serta luar Kalsel mengagumi sosok Abah Anang, para tokoh banua dan pejabat juga menghadiri haul ke-8 ulama kharismatik yang wafat 14 Oktober 2011. Apalagi, Abah Anang dikenal cukup dihormati karena mampu menyatukan dan jembatani berbagai golongan di daerah tersebut bilamana terjadi perbedaan pendapat.

Tampak hadir selain Bupati Banjar, Kajari Banjar Muji Martopo, Anggota DPR RI Syaifullah Tamliha, Pimpinan Majelis Taklim Bani Ismail Banjarmasin KH Saifuddin Juhri, para pimpinan SKPD Banjar, habaib, alim ulama, dan tokoh masyarakat. “Malah ada habaib dari Jambi,” kata H Abdul Gani Fauzi.

Abah Anang Djazouly merupakan anak Tuan Guru KH Seman Kadir dan zuriat ke-5 ulama besar Kalimantan Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari, dan merupakan mufti Kesultanan Banjar.

Kemampuan Anang Djaozuly di bidang agama ditunjukkan sejak usia belia dalam pangkuan sembari disusui ibunda tercinta, di sampingnya ada kakak yang sedang mengaji, tiba tiba Anang Djazouly berucap membenarkan bacaan Al Quran yang sedang dibaca kakaknya kala itu. Sontak yang mendengarnya terkejut.

Ketika dewasa, Abah Anang tidak saja sekolah ulama di Batavia, tapi banyak belajar dari habaib yang ada di Indonesia. Diantaranya, Abdul Kadir, Ismail Khatib, termasuk Habib Muhammad bin Ali Al Habsyi dan Habib Abdul Rahman Al Habsyi. (dya)