Sosmed Beredar Hj Enong Di-Rapid Test, Hoax

Sebuah komen yang di sosial media atau sosmed beredar Hj Enong di-rapid test, adalah berita hoax alias tidak benar. Bersangkutan sendiri yang pertama kali menyebutkan informasi itu, meminta maaf kepada wanita pengusaha kue ternama di Kabupaten Banjar dan sekitarnya tersebut, Kamis (21/5/2020) siang.

MARTAPURA,koranbanjar.net – Hj Enong merupakan ibu dari H Muhammad Rofiqi, Ketua DPRD Kabupaten Banjar. Di hadapan Rofiqi dan orang tuanya itu, serta disaksikan media massa di Kabupaten Banjar, bersangkutan meminta maaf dan menyatakan sosmed beredar Hj Enong di-rapid test bahwa itu tidak benar.

Perempuan membuat pernyataan dan berinisia Og yang bekerja di Pemprov Kalsel itu membeberkan, ihwalnya mengomentari komen di atasnya sesama grup perihal Q Mall. Grup beranggotakan sepuluh orang ini sebagaimana grup whatsaap, diisi bermacam percakapan.

Bertempat di ruang ketua DPRD Kabupaten Banjar, Og ditemani rekan dan keluarganya menjumpai Rofiqi dan ibunya, Hj Enong, untuk menyampaikan permohonan maaf secara lisan dan tertulis.

“tidak benar ada Hj Enong dan keluarga yang rapid test, tidak benar ada keluarga dan karyawan Hj Enong yang covid-19. Saya berjanji akan menghapus konten itu, dan berjanji tidak mengulanginya lagi,” kata dia.

Rofiqi yang dimintai komentarnya menyatakan, pelajaran bagi siapa saja agar bisa dewasa dan bijak dalam bersosial media. “Pengalaman bagi kita semua, jangan sampai ada hal seperti itu lagi. Apalagi, tentu saja ini merugikan bagi saya sekeluarga,” katanya.

Ia atas nama pribadi dan mewakili orang tua yang sebelumnya dinyatakan rapid test, bahwa itu adalah tidak benar. “Hari ini, orang tua hadir dan sehat-sehat saja,” ucapnya.

Ia berpesan kepada bersangkutan jadikan pengalaman karena jangan sampai sosial media malah berakibat fatal dengan tidak bijak menggunakannya. Covid-19 merupakan musibah bagi kita bersama, kita harus saling gotong-royong melawannya.

“Jangan sampai saling menjelekkan apalagi beritanya hoax. Saya sendiri termasuk di dalam GugusTugas Kabupaten Banjar, tidak berani memposting yang positif dan negatif covid-19. Padahal, ini bukan penyakit negatif, semua siapa saja bisa kena,” papar Rofiqi. (dya)