Soal Pencemaran Air Waduk, Kalau Didiamkan, Itu Membunuh Masyarakat..

MARTAPURA – Terkait dengan dugaan air waduk Riam Kanan ­­­­yang sudah tercemar oleh bakteri e-coli dengan kandungan sangat tinggi, hingga mencapai 1.800 bakteri dinilai Direktur Bina Lingkungan Hidup (BLHI) Wilayah Kalsel, Badrul Ain Sanusi Al Afif, bukan persoalan yang sepele.

Bahkan, menurut dia, untuk memastikan kembali kandungan e- coli pada air waduk Riam Kanan, dinas terkait harus segera melakukan penelitian ulang. Kalau tidak ditanggapi dengan segera atau bahkan diremehkan, itu berarti kinerja dinas terkait tidak becus.

“Hal ini jangan diremehkan. Karena air itu telah dikonsumsi ribuan, bahkan jutaan masyarakat. Dinas terkait harus memastikan bahwa itu berbahaya atau tidak? Jika itu didiamkan sama saja, sama halnya dengan membunuh masyarakat. Kalau tidak segera ditanggapi dinas terkait, berarti dinas terkaitnya tidak becus,demikian dilontarkan Badrul Ain Sanusi Al Afif kepada koranbanjar.net, kemarin.

Ditegaskan lagi, pencemaran itu sangat berbahaya bagi masyarakat sekitar dan dampaknya dapat menyebabkan penurunan kesehatan, terutama bila sudah dikonsumsi secara terus-menerus. Sedangkan air di Riam Kanan ini adalah air yang dikonsumsi oleh ribuan, bahkan jutaan masyarakat.

“Kalau sudah melebihi ambang batas, sangat perlu antisipasi pencegahan. Apa sebabnya itu semua? Harus dipastikan!” tegasnya.

Sementara itu, Kasi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Rusmiati Agustina saat dikonfirmasi belum bisa memberikan komentar lebih detil. Dia berjanji akan koordinasi lebih dulu kepada pimpinan atau kepala dinas.

“Nanti ditakutkan kalau informasi yang saya sampaikan tidak sesuai, jadi saya harus koordinasi dan lapor dulu dengan pimpinan,  tutur Rusmina.

Di waktu yang berbeda, Kepala Dinas Kesehatan, M Ikhwansyah, MKes saat dikonfirmasi via telepon menyatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak BLHD dan Labkesda (Laboratorium Kesehatan Daerah).

“Saran pertama, yang kami anjurkan, masyarakat harus melakukan PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat),” ucapnya singkat.(sen/dra)