Tak Berkategori  

Sistem Pembayaran Digital untuk Pedagang Pasar Terapung

Rangkaian Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2021, diperkenalkan sistem pembayaran digital kepada pedagang pasar terapung, Jumat (9/4/2021).

BANJARMASIN,koranbanjar.net – Perkenalan ini disampaikan kepada Pedagang Pasar Terapung Lok Baintan, dan di Kawasan Wisata Pasar Terapung Siring Kota Banjarmasin.

Program ini diadakan untuk mendukung terselenggaranya digitalisasi perekenomian dan keuangan yang ditargetkan bukan hanya sektor usaha besar, juga sektor UMKM dan para pedagang kecil.

Digitalisasi perekonomian dan keuangan adalah salah satu kiat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi terutama dalam situasi pandemi ini.

Pj Gubernur Kalimantan Selatan, DR Safrizal ZA yang turut menghadiri peresmian, mengapresiasi terhadap digitalisasi pembayaran ini.

Ia berjanji terus melakukan sosialisasi pembayaran non-tunai atau cashless bukan hanya sektor pariwisata, tapi juga sektor lainnya.

“Digitalisasi pembayaran para pedagang Pasar Terapung Lok Baintan ini tentu saja merupakan sebuah ide yang bagus sekali,” pujinya.

Supaya penggunaan uang non-tunai ini menjadi salah satu pilihan alat pembayaran. Tentu saja tidak akan berhenti di lokasi pasar terapung saja.

“Saya juga akan membantu mensosialisasikan ini agar transaksi keuangan lainnya baik di desa, pasar tradisional, ataupun angkutan umum bisa dilaksanakan secara cashless atau non-tunai” tuturnya.

Safrizal mengatakan, adanya transaksi non-tunai bisa menekan kerugian-kerugian dari transaksi konvensial atau tunai, dan dapat mendukung pergerakan ekonomi di era pandemi.

“Keuntungan transaksi non-tunai atau cashless ini kita bisa petik semaksimal mungkin dan kerugian yang ditimbulkan dari transaksi tunai bisa kita tekan,” kata dia.

Harapannya, ekonomi bergerak dengan cara-cara yang kreatif, agar mampu bertahan di suasana pandemi ini dengan ekonomi terus berkembang.

Kepala Kantor Perwakilan BI Wilayah Kalsel, Amanlison Sembiring menyampaikan, sejak pandemi kunjungan wisatawan ke Indonesia turun sebanyak 78,8% pada tahun 2020.

Hal ini tentunya turut berdampak kepada dunia pariwisata di daerah.

“Dengan adanya digitalisasi pembayaran diharapkan sektor pariwisata di Kalimantan Selatan dapat perlahan bangkit dan berkembang kembali di era new normal ini,” katanya.

Pasar Terapung Lok Baintan adalah salah satu objek wisata yang unik dan hanya dapat ditemukan di Provinsi Kalsel.

Seluruh kegiatan perdagangan atau jual beli dilakukan secara ‘terapung’ menggunakan perahu dan di atas permukaan sungai.

Keunikan ini lah yang menarik para wisatawan baik domestik ataupun asing.

Launching atau peresmian ini, tercatat ada 150 orang pedagang Pasar Terapung Lok Baintan yang ke depannya bisa melakukan transaksi.

Dengan menggunakan QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard. (setdaprovkalsel/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *