Tak Berkategori  

Simak Tips Cegah Anak Alami Gangguan Kejiwaan Akibat Gawai

BANJARBARU, koranbanjar.net – Ada tips spesial mencegah anak dari mengalami kejiwaan akibat kecanduan gawai alias gadget.

Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) provinsi Kalsel Sambang Lihum dr IBG Dharma Putra menyatakan,
Ada beberapa tips pencegahan yang bisa dilakukan, yaitu,
Kurangi waktu bermain game.
Hindari game dengan tingkat kecanduan tinggi.

Pilihkan game yang bisa dimainkan bersama keluarga.
Selingi game dengan istirahat dan aktivitas fisik.

Berikan syarat sebelum bermain game. Alihkan game dengan permainan yang bermanfaat.

Deteksi dan dukung hobinya selain game. Ajak bermain untuk menyadari kehidupannya di dunia nyata.

“Cari tahu dan dukung impian masa depannya,” kata dia.

Di Kalsel sebanyak tujuh anak telah mengalami gangguan kejiwaan, sebagai dampak kecanduan gawai.

Diantaranya, dirawat inapkan di RSJ Sambang Lihum.

“Yang ketahuan tujuh anak, tapi mungkin di masyarakat sudah banyak namun tidak kami ketahui. Anak-anak bermain game, yang mengalami kecanduan karena delapan hingga sepuluh jam per hari atau tiga puluh jam per minggu. Itu perlu diperhatikan,” ujarnya kepada koranbanjar.net saat ditemui di Kantor RSJ Sambang Lihum, Sabtu (19/10/2019).

Organisasi kesehatan dunia atau world health organizations (WHO) resmi menetapkan, Kecanduan game atau game disorder ke dalam versi terbaru International Statistical Classification of Diseases (ICD) sebagai penyakit gangguan mental.

“Apalagi jika sampai mereka marah ketika disuruh berhenti bermain atau dilarang bermain. Sehingga mudah tersinggung, marah, mengamuk dan biasanya menunda makan, tidur, mengabaikan keluarga, serta kewajiban di rumah dan sekolah,” ucapnya.

Ia berharap, para orang tua atau masyarakat yang melihat anaknya mengalami perubahan perilaku dengan mementingkan gawai saja.

“Jika sudah ada gejala itu, segera konsultasikan dengan dokter agar bisa langsung diberikan metode pemberian obat sesuai dengan diagnosisnya. Anak perlu mendapatkan pemeriksaan untuk menurunkan aktivitasnya bermain gawai,” imbaunya.

Saat koranbanjar.net ingin bertemu dengan anak yang dirawat inapkan akibat kecanduan gawai, tidak diperbolehkan.

“Tidak bisa dilihatkan, kami menjaga privasi si anak dan keluarga,” ungkapnya. (ykw/dya)