Tak Berkategori  

Sidak Ke BTIKP, Komisi IV Terkejut, Ada Apa?

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan terkejut melihat kondisi Balai Teknologi Informasi dan Komusikasi Pendidikan (BTIKP), ada apa sebenarnya?

Ternyata, BTIKP milik Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalsel itu, kondisinya sangat memprihatinkan, tim Komisi IV banyak menemukan ruang-ruangan bahkan peralatan komputer dan lainnya tidak berfungsi dengan baik alias terbengkalai.

Hal itu terjadi pada saat rombongan Komisi IV DPRD Kalsel melakukan inspeksi mendadak(sidak) ke BTIKP di Banjarmasin Kamis (26/12/2019).

“Melihat kondisi ini, kami sangat prihatin dan mendesak pemprov dalam hal ini Disdik untuk lebih menggerakkan UPTDnya,” tegasnya di sela sidak.

Selain melihat prasarana BTIKP sangat memprihatinkan dan bisa dikatakan terbengkalai, menurutnya selama ini DPRD Kalsel hampir tidak mengikuti perkembangannya.

“Saat melakukan pemanggilan kepada Dinas Pendidikan, kami terkejut ada BTIKP yang selama ini pemanfaatannya tidak maksimal,” ungkap Politisi Gerindra Kalsel ini.

Lanjut, dalam menghadapi era industri 4.0 tentu pemerintah perlu menyiapkan generasi yang piawai dalam pemanfaatan teknologi informatika, sehingga peran BTIKP sangat utama dalam menyiapkan generasi emas.

Apalagi dalam Peraturan Gubernur (pergub) yang menaungi keberadaannya, BTIKP ini bukan hanya diperuntukkan bagi siswa sekolah tingkat atas saja, tapi juga mulai dari PAUD, TK, SD dan SMP.

“Dengan Fasilitas Gedung yang termasuk terbaik di Indonesia sungguh sangat disayangkan bila tidak dilengkapi dengan prasarana yang sesuai,” katanya.

kepedulian mereka terhadap teknologi informasi ini harus ditingkatkan. Selama 5 tahun periode 5 tahun lalu kami tidak tersentuh perkembangannya

Terutama dalam mempersiapkan generasi-generasi muda apalagi dalam menghadapi era industri 4.0 ,mau tidak mau BTIKP harus dimaksimalkan keberadaannya agar menunjang pendidikan di Kalsel.

Sementara, Kepala BTIKP Kalsel, Eksan Muhtar, mengatakan dalam meloloskan program-program 2020, ia melihat BTIKP tahun 2019 tidak ada banyak kegiatan.

Dengan menteri yang baru akan menjadi ujung tombak pendidikan karena guru-guru siswa akan lebih akrab lagi dengan pembelajaran teknologi.

“ Mudah-mudahan apa yang dilihat di BTIKP sebagai dasar untuk mengambil kebijakan kedepan terutama dalam peningkatan fungsi dan tugasnya BTIKP,” harap Eksan.

Eksan mengaku kondisi BTIKP saat ini karena situasi anggaran, apa yang bisa dilakukan tidak bisa dilakukan contohnya seperti komputer yang sudah lama sekali, seharusnya sudah diganti dengan yang baru.

“Tahun 2020, BTIKP membutuhkan anggaran sekitar Rp 15 miliar ya kita cukup-cukupkan kalau keinginan memang banyak sesuai kemampuan anggaran pemerintah. Kurang lebih sejak tahun 2016 sampai 2019 memang stagnan di BTIKP,” pungkasnya.(yon)