MARTAPURA, KORANBANJAR.NET – Setelah sekian lama menyandang penyakit kanker payudara, Nenek Maymujah (57) akhirnya dipanggil yang Maha Kuasa, Sabtu malam (31/3) pukul 23:42 Wita, di kediamannya Desa Kampung Melayu Tengah, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar.
Saat koranbanjar.net mendatangi rumah Nenek Maymujah, Rabu (28/3) lalu, nenek yang memiliki satu anak itu nampak terlihat menahan rasa sakit dari kanker ganas yang menggerogoti bagian kanan payudaranya.
“Aduh Sakitnya,“ rintihnya menahan sakit.
Menurut keterangan anaknya, Maulidah (34), Nenenknya itu sudah hampir empat hari tidak bisa makan.
“Jangankan makan, meneguk air satu sendok saja beliau harus bercucuran air mata,” ungkapnya kepada koranbanjar.net, Sabtu (31/3).
Maulidah dulunya bekerja sebagai penjual donat di sekolah-sekolah, namun terpaksa harus berhenti berjualan demi merawat ibunya yang sedang sakit-sakitan, hal tersebut yang mengakibatkan ekonomi keluarganya semakin terpuruk.
“Selama ibu saya sakit, terpaksa saya tidak berjualan lagi, karena jika saya memaksakan untuk berjualan tidak ada yang merawat ibu saya,” ujar janda umur 34 tahun itu.
Ia mengaku sempat beberapa kali mengajukan permohonan bantuan kepada pihak terkait namun belum ada tanggapan.
“Kami ini hanya rakyat biasa, mereka yang bergajih dan berkecukupan malah tidak mau mengulurkan tangannya, jangankan membantu menjenguk saja tidak pernah,” ujarnya.
Sempat direncanakan oleh kelompok mahasiswa untuk turun ke jalan melakukan aksi penggalangan dana untuk nenek Maymujah, yang direncanakan pada Senin (2/4) dan Selasa (3/4) mendatang, namun hal itu batal dilakukan usai mendengar kabar bahwa sang nenek telah berpulang. Kelompok mahasiswa tersebut adalah, Sanggar Ar-Rumi IAID Martapura, Mahipa IAID Martapura, Menwa IAID Martapura, Himpora IAID Martapura dan komunitas umum Jejak Anak Banua. (sen/dra)