Banjar  

Sempat Amburadul, Proyek Terbengkalai Jembatan Desa Mekar Sari Dilelang Ulang

Proyek Jembatan Desa Mekar Sari, Kecamatan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar yang terbengkalai. (Foto: Koranbanjar.net)
Proyek Jembatan Desa Mekar Sari, Kecamatan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar yang terbengkalai. (Foto: Koranbanjar.net)

Konstruksi Jembatan Desa Mekar Sari, Kecamatan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar yang sempat amburadul dan terbengkalai akan dilelang ulang.

BANJARMASIN, koranbanjar.net Proyek senilai 1,8 miliar dan mangkrak selama kurang lebih 11 bulan ini, menurut informasi dari kepala desa setempat, Darma tahun 2023 rencana akan dibangun ulang.

“Informasi yang saya dapat, katanya tahun depan akan dilelang dan dibangun ulang,” ujar Darma kepada media ini saat ditemui di rumahnya di Desa Mekar Sari, Sabtu (26/11/2022).

Dirinya mewakili keinginan warga Desa Mekar Sari meminta jembatan tersebut harus diubah total dari konsep semula.

Dari rencana jembatan box diubah menjadi jembatan tiang beton.

“Kami meminta jembatan tiang beton, jangan jembatan box. Soalnya air sungainya sangat deras dan kalau pasang airnya tinggi hingga ke jalan,” ungkapnya.

Dikatakannya, sewaktu dalam tahap pembangunan oleh CV Risna, beberapa kali membikin siring box jembatan selalu hancur.

“Akibat air pasang dalam dan arusnya sangat deras,” katanya.

Dirinya juga menyebut pihak pelaksana (CV Risna) mengalami kerugian akibat tak sanggup meneruskan proyek yang direncanakan selesai 120 hari itu.

Darma sangat berharap agar jembatan yang diinginkan warga segera terbangun.

“Agar mobil bisa lewat, terutama ambulans dan memudahkan aktivitas warga dan anak-anak sekolah,” harapnya.

Proyek Jembatan Desa Mekar Sari Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar. (Foto: Koranbanjar.net)
Proyek Jembatan Desa Mekar Sari Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar. (Foto: Koranbanjar.net)

Sementara dari penuturan warga Desa Mekar Sari, sebelumnya warga sudah meminta agar dibangun jembatan tiang beton, bukan jembatan box.

“Tapi setelah kami melihat pengerjaannya, kami kaget kok kenapa jembatan box,” tutur warga sekitar lokasi jembatan mangkrak itu.

Akibatnya sambung warga, karena alamnya tidak cocok, maka otomatis konstruksi jembatan box berantakan hingga mengalami perubahan posisi.

“Seperti yang terlihat, miring dan hancur semua siringnya,” sebut warga.

Dari pantauan media ini, siring box jembatan pecah dan sudah belah, kemudian ditumbuhi rumput dan lumut di batu siring dan tanah di dalamnya.

Lebih terlihat menyeramkan lagi, banyaknya kayu galam dalam posisi masih tertancap di tengah-tengah sungai sehingga mengahalangi sampah dan tumbuhan air yang lewat.

“Di dalam air itu ada lantai beton dan rawan sekali kecelakaan jika kelotok lewat, sebab kadang tersenggol kayu-kayu yang tertancap itu, dan pernah ada kelotok yang tenggelam,” ucap salah satu warga.

Proyek jembatan ini didanai dari APBD Kabupaten Banjar tahun 2021 sebesar Rp1,8 miliar lebih yang dikerjakan CV Risna.

Jembatan ini menghubungkan Desa Tatah Layap, Desa Taibah, dan Bangkal, Kecamatatan Tatah Makmur, yang menjadi titik sentral menghubungkan sejumlah desa di sekitarnya. (yon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *