Tak Berkategori  

Sekelumit Kisah Habib Usman Bahasyim yang Dibunuh Ibnu Hajar di Zamannya

Sekelumit kisah Habib Usman bin Hasyim Bahasyim, seorang Wali Allah asal Banjarmasin, yang telah dibunuh gerombolan Ibnu Hajar di zamannya ini telah dibacakan oleh Habib Zakaria Bahasyim, bertepatan haul Habib yang bermakam di Satui, Sungai Danau, Kabupaten Tanah Laut, Rabu (9/9/2020).

BANJARMASIN, koranbanjar.net –

Habib Usman Bahasyim, lahir di Kampung Basirih Banjarmasin pada bulan Syawal 1356 H, malam Jumat atau bertepatan tahun 1935 M. Beliau wafat pada 7 Muharram 1378 H, atau 5 Desember 1957 di Satui, Sungai Danau, Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan.

Lanjut Habib Zakaria yang masih satu darah dengan Habib Usman yakni sebagai keponakan ini mengisahkan, Habib Usman bin Hasyim Bahasyim seorang yang sholeh suri keteladanannya disusun dalam sebuah buku disebut manaqib.

Habib Usman adalah putera pertama dari Habib Hasyim bin Abdurrahman Bahasyim dan Sarifah FatimatuzZahra binti Abubakar Balghaist.

Habib Hasyim berperofesi sebagai petani dan tukang sunat (khitan), dari usia 8 tahun sampai 12 tahun beliau menempuh pendidikan formal di Madrasah di Teluk Tiram Banjarmasin pimpinan Almarhum Tuan Guru Abdul Sukur, juga merupakan guru dari Almarhum Guru Zuhdiannoor(Guru Zuhdi) serta sebagian ulama terkenal lainnya di Banjarmasin yang pernah belajar dengan Tuan Guru Abdul Sukur.

Kemudian, lanjut Habib Zakaria yang juga merupakan anggota DPD RI ini, Habib Usman melanjutkan pendidikan di pesantren Darussallam Martapura sampai usia 17 tahun.

Setelah lulus dari Pesantren Darussallam Martapura, beliau kembali ke kampung halaman dikampung Basirih Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin.

Setelah satu tahun menyiarkan agama, datanglah paman beliau bernama Habib Harun, pendiri Pondok Pesantren Al Hasyimiyyah, Kintap, Tanah Laut.

Kedatangan pamannya, untuk meminta Habib Usman mengajar di Madrasah di kampung satui.

Selang satu tahun lebih beliau mengajar di Desa satui maka datanglah gerombolan Ibnu Hajar ke kampung tersebut.

Untuk menyelamatkan diri, semua warga dipimpin oleh Al Habib Harun Bahasyim mengungsi ke hutan, akan tetapi tanpa sepengetahuan pamannya, Habib Harun, Habib Usman kembali pulang ke kampungnya untuk menjenguk rumah.

Saat itu lah beliau tertembak yang diduga oleh kelompok Ibnu Hadjar alias Haderi bin Umar alias Angli bekas Letnan Dua TNI.

Beberapa hari kemudian, sekembalinya dari pengungsian di hutan Habib Harun kembali kekampung dan menemukan jenazah Habib utsman tersebut seperti orang yang sedang tidur saja.

“Dari jasad beliau, keluar bau wangi semerbak, Habib Usman Bin Hasyim dimakamkan di kampung Satui, saat ini menjadi desa Satui Barat,” tutur Habib Zakaria Bahasyim sembari menyambung dengan doa. (budi/yon)