Sedikitnya 82 Meninggal akibat Gempa di Lombok

LOMBOK – Sedikitnya 82 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka akibat gempa berkekuatan 7 skala Richter yang mengguncang wilayah Nusa Tenggara Barat, Minggu sore (5/8).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB dalam pernyataan tertulis sebagaimana diterima VOA (afiliasi koranbanjar.net) beberapa saat lalu mengatakan, Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur dan kota Mataram adalah tiga daerah terparah dalam gempa yang terjadi sekitar jam 6.46 WIB itu. Ribuan rumah di daerah ini rusak.

Berbeda dengan gempa berkekuatan 6,4 skala richter yang terjadi di kawasan yang sama Minggu lalu (29/7), gempa kali ini berpotensi tsunami sehingga BNPB dan BMKG mengeluarkan peringatan tsunami, status “waspada.” Status ini berarti pemerintah daerah setempat harus segera mengarahkan warga menjauhi tepi sungai dan pantai karena kemungkinan air laut akan naik.

“Meski prediksi gelombang paling tinggi hanya setengah meter, kami minta masyarakat segera menjauhi bibir pantai dan mencari tempat yang jauh lebih tinggi,” ujar Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati beberapa saat setelah terjadi gempa.

Gempa ini terasa hingga ke Sumbawa, Bali dan sebagian Jawa Timur. Mutya Aryani, warga di Sumbawa, mengatakan kepada VOA, sebagian warga sedang berada di dalam masjid karena baru saja selesai sholat Isya ketika gempa terjadi.

“Warga berhamburan ke luar karena masih trauma dengan gempa sebelumnya beberapa hari lalu yang juga cukup besar,” tambahnya.

Model terkenal Chrissy Teigen yang sedang berlibur di Bali bersama suaminya, musisi John Legend, ikut merasakan getaran yang cukup kuat dan mencuit lebih dari 10 kali tentang kondisi yang dirasakannya. Ia berulangkali menyampaikan doa , sementara sejumlah temannya berupaya menenangkan dan menyarankannya untuk berhati-hati.(voaindonesia.com/sir)