SD Bincau Muara Diterjang Puting Beliung, Akhirnya Belajar di Tempat Ini…

MARTAPURA – Pasca terjadinya musibah angin puting beliung yang melanda Kota Martapura, hingga menerjang bangunan SD Bincau Muara, Senin (15/01) kemari, membuat bangunan sekolah itu berantakan. Meski demikian, aktivitas belajar mengajar tetap berlangsung di sekolah itu.

Hanya saja suasana belajar pada Rabu siang itu sedikit berbeda. Salah satu murid yang bernama Aisyah dan bersama 14 temannya terpaksa harus menempati ruangan seadanya atau UKS, karena kelas yang biasa mereka tempati untuk belajar pora-poranda akibat tersapu angin puting beliung.

“Kemarin kena angin puting beliung. Jadi atapnya rusak,” ujar siswi kelas empat itu

Aisyah kepada koranbanjar.net mengatakan dia sangat  berharap ruang kelasnya itu segera diperbaiki   pemerintah dalam waktu dekat. Sehingga mereka bisa kembali menempati ruang kelas untuk belajar.

“Kalau enakan, ya enakan kelas kami yang dulu, di sana ‘kan tempatnya  lebih luas dan bersih,” ungkapnya.

 Tak hanya di ruangan kelas IV, melainkan musibah angin puting beliung juga mempora-porandakan satu ruangan guru, meski tak separah ruangan kelas IV tersebut.

Kepala SDN Bincau Muara, Ahmad Syukerani saat dikonfirmasi koranbanjar.net membenarkan musibah angin puting beliung yang mengakibatkan tiga ruang di sekolahnya rusak.

Namun yang terparah terjadi di kelas IV, sehingga mengakibatkan seluruh siswa harus menempati ruangan darurat atau UKS.

“Tujuannya, selain para siswa bisa belajar seperti biasa, kami juga khawatir puing bangunan mengguguri (menimpa) siswa,”  ujar Syukerani

Syukerani juga mengaku pihaknya sudah mengusulkan perbaikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, khususnya untuk kelas IV.

” Sebetulnya tahun ini sekolah kami memang mendapatkan prioritas rehab bangunan. Tapi karena mengalami musibah ini, kemungkinan bantuan akan difokuskan memperbaiki kelas-kelas yang rusak dan kantor guru,” ungkapnya

Sementara itu Wakil Bupati BSaidi Mansyur saat di temui koranbanjar.net mengatakan, dia baru hanya sekadar mendengar kabar itu dan belum sempat untuk meninjau ke lokasi langsung.

“Saya belum kesana, jadi belum tau apa saja yang rusak di sekolah itu, namun pemerintah akan selalu ada untuk membantu jika ada bencana alam di wilayah Kabupaten Banjar,” ujar Saidi. (sai)