Tak Berkategori  

Satgas: Disiplin Prokes, Kasus Covid-19 Tak Terbendung

Jumlah kasus positif Covid-19 di tanah air semakin tak terbendung. Satgas Covid-19 mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar meningkatkan disiplin protokol kesehatan (prokes).

JAKARTA — Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengingatkan kepada masyarakat di tanah air agar semakin meningkatkan disiplin prokes. Pasalnya, jumlah positif Covid-19 terus tak terbendung di tanah air.

Penambahan kasus positif harian tersebut, kata Wiku berimbas negatif kepada efektivitas penanganan pandemi di Indonesia, karena meningkatnya tingkat keterisian tempat tidur serta bertambahnya beban petugas kesehatan.

“Apabila angka ini terus meningkat dan menyebabkan rumah sakit penuh, maka sangat berpotensi untuk menaikkan angka kematian akibat Covid-19. Sistem kesehatan kita akan lumpuh, apabila sistem kesehatan kita lumpuh hal ini tidak hanya merugikan penderita Covid-19 semata, namun juga masyarakat umum yang membutuhkan perawatan akibat penyakit lain selain Covid-19, utamanya mereka yang membutuhkan pelayanan kesehatan esensial seperti penderita penyakit paru dan jantung,” ujar Wiku dalam telekonferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/1/2021).

Per 12 Januari, kasus Covid-19 bertambah sebanyak 10.047, sehingga jumlah kasus aktif corona mencapai 126.313 atau 14,9 persen. Adapun jumlah kasus sembuh secara keseluruhan tercatat 695.807 atau 82,2 persen, sementara jumlah kasus meninggal kumulatif adalah 24.645 atau 2,9 persen.

Keterisian Tempat Tidur Pasien Hampir 100 Persen

DKI Jakarta tercatat sebagai salah satu provinsi dengan penambahan kasus harian positif Covid-19 tertinggi di tanah air. Dijelaskan Wiku, pada pekan ini telah terjadi peningkatan jumlah kasus positif sebanyak tujuh kali lipat dibandingkan dengan pekan lalu, dari 502 menjadi 3.562.

Oleh sebab itu, tingkat keterisian tempat tidur di ruang isolasi dan ruang unit gawat darurat atau bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 di ibukota ini hampir 100 persen.

“DKI Jakarta saja tingkat keterisiannya sudah di atas 80 persen dan sebentar lagi akan penuh. Apabila tempat tidur di fasilitas kesehatan penuh 100 persen, maka pasien-pasien Covid-19 baru terlepas dari tingkat keparahan penyakitnya dan kebutuhannya atas penanganan di rumah sakit tidak akan bisa ditangani. karenanya sumber daya rumah sakit ataupun sumber daya manusia di rumah sakit tidak memiliki kapasitas untuk menangani mereka,” jelas Wiku.

Empat provinsi lainnya yang berkontribusi besar dalam penambahan kasus Covid-19 adalah Jawa Barat, Kalimantan Timur, Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Kasus Positif Mingguan Naik 26 Persen

Wiku menjelaskan, kenaikan kasus positif secara nasional mencapai 26 persen dibandingkan dengan pekan lalu. Kenaikan ini disebabkan oleh penambahan kasus harian sekitar 9.000 hingga 10.000.

Jumlah kasus kematian menurun sebanyak 1,7 persen dibandingkan dengan minggu lalu. Lima provinsi yang mencatatkan kasus kematian tertinggi adalah Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, kepulauan Bangka Belitung dan Sulawesi Selatan.

Sementara itu, tingkat kesembuhan secara nasional pada pekan ini naik 9,5 persen dibandingkan dengan pekan lalu. Menurutnya, hal ini melanjutkan tren perkembangan kenaikan kasus sembuh yang sudah terjadi selama lima minggu terakhir.

Adapun lima provinsi dengan tingkat kesembuhan tertinggi adalah DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah dan Banten.

Zona Risiko Covid-19

Perkembangan jumlah zona risiko Covid-19 disebut Wiku tidak bergerak ke arah yang baik. Pasalnya, yang masuk ke dalam zona merah naik dari 54 menjadi 70 kabupaten/kota. Sementara yang masuk ke dalam zona oranye turun menjadi 374 dari 388 kabupaten/kota.(VOA/sir)