MARTAPURA, koranbanjar.net – Ribuan ikan mati di Desa Sungai Asam, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar menyebabkan bau amis menyengat sejak Minggu (13/10/19) malam.
Ribuan ikan tersebut berasal dari 350 keramba milik warga dan juga ikan lainnya yang ada di sungai.
Dari penelusuran Koranbanjar.net, Selasa (15/10/19) siang di lokasi kejadian, terlihat ribuan ikan mengapung mati di sepanjang sungai. Aroma amis bercampur busuk tercium di sepanjang jalan memasuki desa tersebut.
Kematian ribuan ikan di Desa Sungai Asam diduga karena berkurangnya debit air dampak dari penutupan waduk Riam Kanan sehingga ikan kekurangan oksigen.
Para penambak ikan yang mengalami kejadian nahas tersebut hanya bisa pasrah. Menurut Qudratullah, salah satu penambak ikan di Desa sungai asam, ikan-ikan tersebut sudah siap dipanen dalam satu-dua minggu ke depan.
“Kerugian kurang lebih 500 juta,” ungkap Qudratullah yang memiliki jumlah keramba terbanyak di Desa sungai asam.
Ikan-ikan yang mendadak mati itu, oleh para petani, beberapa sempat dijual dengan harga sangat murah, yang biasanya ikan segar bisa dijual dengan harga kisaran 28 ribu, ikan-ikan mati tersebut hanya dijual dengan harga 5 ribu/kilo.
“Itu pun hanya beberapa saja yang sempat terjual,” lanjut Qudratullah.
Sementara itu, Sekdes Desa Sungai Asam Waliyyudin mengatakan, kematian ikan tersebut adalah yang terparah dalam beberapa tahun terakhir.
“Biasanya kematian ikan hanya terjadi karena musim kemarau, dan ikan yang mati pun tidak sebanyak ini,” tuturnya.
Di tempat berbeda, seorang warga yang tak ingin disebutkan namanya mengaku bahwa bau amis yang ditimbulkan sangat mengangganggu.
“Tidak enak, airnya lengket dan bau. Tidak bisa dipakai buat mandi dan memasak,” terangnya menjelaskan akibat ribuan ikan mati di desanya. (mj-30/dra)