Tak Berkategori  

Revolusi Hijau dan Revolusi Bahasa Digelorakan ke Pelajar

BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – Saat ini, Pemprov Kalsel telah menggelorakan gerakan revolusi hijau dan revolusi bahasa bahkan hingga ke tingkat pelajar SMA dan SMK se Kalsel.

Hal itu terbukti pada sambutan yang disampaikan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, dalam acara Deklarasai Pencanangan Revolusi Hijau dan Revolusi Bahasa SMA dan SMK se Kalsel yang dilaksanakan di Halaman SMA 5 Banjarmasin, Jumat (28/9) pagi kemarin.

Dalam sambutannya itu, Sahbirin Noor mengatakan, revolusi hijau yang terus digelorakan hingga ke tingkat pendidikan ini merupakan bentuk upaya pencegahan dan meminimalisir pemanasan global.

Menurut Paman Birin, Dinas Kehutanan yang merupakan landing sektor dalam penanaman hutan, kini revolusi hijau harus merasuk ke sektor lain, seperti pelajar SMA dan SMK.

“Revolusi hijau kini harus merasuk ke sektor lain, seperti pelajar SMA dan SMK. Tujuannya adalah untuk mengajak dan mengajarkan pentingnya penghijauan sejak usia dini, serta manfaat dari menanam pohon,” ucapnya.

Paman Birin juga mengharapkan agar ada upaya yang luar biasa dahsyat supaya bisa meminimalisir pemanasan global.

“Kita tergantung dengan AC karena bumi semakin panas, ditambah lagi lingkungan yang gersang. Pemerintah dalam melakukan pembangunan selalu memperhatikan lingkungan. Saya perintahkan seluruh SKPD, apapun kegiatannya, bila memenuhi unsur penghijauan, masukan penghijauan,” tegasnya.

Paman Birin menambahkan, kegiatan ini dapat menjadi penyemangat siswa dalam melakukan penanaman pohon, yang mana nantinya akan menjadikan suasana hijau, sejuk dan nyaman.

Terkait revolusi bahasa, Paman Birin sangat menyadari bahwa selain bahasa Indonesia sebagai bahasa kesatuan, menguasai bahasa Inggris juga merupakan salah satu modal untuk dapat terus bersaing di era persaingan global yang begitu ketat saat ini.

“Sebentar lagi bandara kita akan selesai. Tentunya banyak warga asing yang akan datang ke daerah kita. Sebagai tuan rumah, sudah seharusnya kita menyambut tamu dengan baik. Bagaimana kita bisa menyambut tamu dengan baik kalau kita tidak mengerti bahasa Inggris,” imbuhnya.

Paman Birin juga memberikan perhatian khusus agar anak-anak bisa pintar dan cerdas dalam berkomunikasi, khususnya dalam menguasai bahasa Inggris, yakni dengan menyarankan agar memberlakukan bicara bahasa Inggris di jam-jam tertentu pada saat di sekolah.

“Cukup kita-kita saja yang tidak bisa bahasa inggris. Untuk itu, kita harus mewariskan kepada anak-anak kita tentang kebiasaan yang baik, agar mereka cerdas dan mampu bersaing nanti pada saatnya,” ujarnya. (hmsprov/dny)