REN Alami Tabrakan di 3 Tempat Terpisah, 2 Tewas, 2 Kritis, 1 Warung Roboh

MARABAHAN, KORANBANJAR.NET – Entah apa yang tengah dialami pemuda berinisial REN, warga Ulu Benteng, Marabahan, Kabupaten Barito Kuala (Batola) ini, yang jelas, saat mengemudikan mobil Honda City miliknya dari arah Banjarmasin menuju Kota Marabahan, dirinya mengalami tiga kali tabrakan di tiga tempat berbeda, hanya dalam selang waktu tak sampai setengah jam, Senin (10/6/2019), sekitar pukul 21.30 wita tadi.

Dari informasi yang dihimpun langsung koranbanjar.net, di tempat kejadian pertama, di Jalan Bahaudin Musa, dekat Jembatan Sungai Madang, Marabahan, REN menabrak dua orang pengendara motor yang sedang berboncengan, Toto dan Hamsani. Dua pengendara motor tersebut datang dari arah berlawanan dengan REN.

Dari data petugas Satlantas Polres Batola, Toto dan Hamsani, yang keduanya merupakan warga Marabahan itu, tewas ditabrak REN.

Seorang warga setempat menunjuk tempat kejadian tabrakan pertama yang dialami REN hingga menewaskan Toto dan Hamsani. (foto: tim/koranbanjar.net)

Setelah mengalami tabrakan tersebut, REN yang diketahui merupakan seorang ASN di salah satu lembaga kementerian di Kabupaten Tanah Bumbu itu bukan malah berhenti, namun justru mempercepat laju mobilnya.

Kemudian, hingga di perempatan lampu merah, Jalan Veteran, Marabahan, dirinya kembali menabrak dua orang pengendara motor, Ibrahim dan Aliansyah, hingga mengalami kritis. Namun REN lagi-lagi meneruskan laju mobilnya.

Yang terakhir, REN menabrak sebuah warung nasi kuning milik Ahmad Majedi atau Abah Atut, di Jalan Bastun, Marabahan, hingga roboh.

“Kalau angka persisnya saya belum menghitung, Namun saat ini kami memperkirakan kerugian yang kami alami tak kurang dari Rp 35 juta,” ujar Ahmad Majedi saat ditemui koranbanjar.net di rumahnya, usai kejadian.

Laju mobil REN pun terhenti setelah menabrak warung Ahmad Majedi tersebut.

Salah seorang warga setempat yang tidak ingin namanya dikorankan saat dimintai keterangan, mengatakan REN sempat dipukuli warga setempat di depan warung Ahmad Majedi, namun berhasil dihentikan salah satu anggota polisi yang kebetulan rumahnya tak jauh dari tempat kejadian.

Keempat korban tabrakan kemudian segera dilarikan ke RSUD Abdul Aziz Marabahan.

“Kami belum bisa menyimpulkan dugaan secara jauh sementara ini. Saat ini dugaannya REN mengemudikan mobil dengan ugal-ugalan,” ujar salah satu petugas Satlantas Polres Batola, yang tak ingin namanya ditulis, saat ditemui koranbanjar.net di RSUD Abdul Aziz.

Diketahui, saat ini REN sudah diamankan di Mapolres Batola dan sedang menjalani pemeriksaan oleh petugas kepolisian. Sementara dua korban tewas dan dua korban kritis akibat tabrakan, sudah diketahui masing-masing keluarga. (tim)