Tak Berkategori  

Raudhatul Jannah: Benahi SDM Kalsel

BANJARMASIN, koranbanjar.net- Perlu ada yang dibenahi di Kalimantan Selatan (Kalsel), satu diantaranya adalah Sumber Daya Manusia (SDM).

Meskipun Kalsel terpilih sebagai tuan rumah perayaan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) ke 62 di Banjarbaru.

Hal itu diutarakan Ketua PKK Kalsel Hj Raudhatul Jannah, saat ditemui koranbanjar.net di gedung PWI Kalsel, Selasa (17/12/2019).

“Contohnya, angka pernikahan dini di Kalsel, kalau dibilang tinggi tidak juga, sudah ada penurunan,” katanya.

Hanya saja harapan kita, pernikahan anak usia dini sebaiknya ditiadakan lagi, karena luar biasa dampak negatifnya kalau memang masih ada.

Menurutnya, penting dukungan melalui peran siapapun untuk melakukan sosialisasi menurunkan angka kasus pernikahan dini pastinya akan sangat bermanfaat dan menjadi hal positif.

“Ini menjadi fokus kita untuk menurunkan karena jika usia anak ini dinikahkan dan belum siap secara fisik mental tentu saja ini akan malahirkan keturunan,” sebutnya.

Kalau dia belum siap untuk diri sendiri belum matang, nanti dalam mendidik anak, memberi makan anaknya, melindungi anaknya, tentu saja belum siap.

Otomatis anak tersebut nantinya tidak terlalu menerima sentuhan baik dari orang tua yang pada kelaknya nanti saat dewasa akan jadi demikian.

Permasalahan inilah mempengaruhi SDM di Kalsel yang menjadikan anak tersebut tidak menyelesaikan sekolah.

“Nah, meniadakan masalah pernikahan dini, insya Allah nantinya dia selesai sekolah, dan kedepannya menjadi orang berhasil,” kata Raudhatul.

Paling tidak bisa mandiri, ekonomi tercukupi, karena kalau dia putus sekolah pasti berdampak terhadap pendapatan dia di usia dewasa.

Ia memaparkan, menikah usia dini tentu belum matang secara mental pemikiran, otomatis ego sentrisnya masing-masing ada.

“Hal itu tentu saja akan berimbas pada kasus perceraian karena ibarat kata bahasa Banjar kesungsungan (kecepatan) kawin lawas (lama), sedang perjalanan di rumah tangga lama, karena masih ada ego masing-masing,” ucap dia

Begitu ada masalah dia tidak bisa memikirkan bagaimana jalan keluarnya. Sehingga perceraian lah ujungnya dan kalau bercerai anak lagi yang jadi korban.

Jika sudah demikian, sangat rentan anak berpeluang pada pergaulan salah. Seperti menggunakan narkoba, akhirnya menjadi generasi hilang secara kemampuan bisa berkontribusi terhadap pembangunan.

Oleh sebab itu, melalui momentum HKSN tahun 2019 menjadi berkah bagi kalsel. Dan ia mengharapkan ini sebagai bukan dari awal dan akhir.

“Dalam artian kita harus tetap selalu satu kesatuan, satu komitmen, satu konsistensi untuk bisa berkontribusi terhadap kemajuan Kalsel melalui kekompakan kepedulian gotong royong harus selalu kita upgrade lagi,” paparnya.

Kita lakukan upaya peningkatan lagi, supaya memang betul-betul segala upaya yang di lakukan secara bersama-sama dengan kepedulian. (ags/dya)