Raih Juara Menulis, Guru SMA Kotabaru; Menulis Tidak Untuk Dapat Hadiah

Guru SMAN 1 Kotabaru, Dian Mardhika, menjadi penulis terbaik pada lomba menulis tingkat guru se-Kalimantan Selatan. Ia berhasil menjadi juara 1 pada kegiatan bertema Perpustakaan Sekolah yang diadakan Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispersip) Kalsel itu. Dian menyisihkan puluhan peserta lainnya dengan naskah tulisan berjudul Perpustakaan Sebagai Ruang Instalasi Darurat Literasi.

BANJARMASIN, Koranbanjar.net – Dian mengatakan, ia menulis tidak bertujuan untuk mendapat hadiah. Baginya, hadiah bukanlah motivasi utama untuk membuat sebuah karya tulis. Andai pun mendapat hadiah, itu hanya bonus bagi dia.

Alhamdulillah, saya behasil membawa pulang trofi dan uang tunai senilai Rp 10 juta. Tentu kami sangat mengapresiasi adanya acara seperti ini. Khususnya kalangan guru di Kalsel. Apalagi hadiahnya cukup besar,” katanya usai menerima hadiah di Kantor Dispersip Kalsel, Senin (15/6/2020).

Pria yang mengajar Bahasa Inggris itu mengaku telah lama menggeluti dunia tulis. “Sebenarnya saya menulis sejak kuliah. Untuk di Kalsel, alhamdulillah saya pernah juara satu pada 2019. Waktu itu kegiatan menulis di program studi bahasa dan sastra Indonesia, yaitu menulis resensi biografi rektor ULM Sutarto Hadi,” ungkapnya.

Kriteria penilaian yang dicatat juri pada tulisan Dian adalah penggunaan bahasa, kejelasan isi atau sistematika, dan daya tarik.

Menurut salah satu juri, Randu Alamsyah, Dian mampu menarasikan bahasa yang baik dalam tulisan yang ia buat. Dengan demikian, terbentuklah sistematika penulisan yang jelas, runut, argumentatif, dan koheren. Ide dan pesan dalam tulisan Dian dapat tersampaikan secara proporsional.

Jurnalis senior di Kalsel itu menilai daya tarik naskah yang ditulis Dian terletak pada kemampuan membahas materi berdasar pada wacana atau teori aktual tentang literasi. Selain itu, kadar ilmiah naskah juga dapat menunjukkan wacana dan teori yang relevan.

Kepala Dispersip Kalsel, Nurliani Dardie, merencankan akan terus mengadakan lomba menulis pada tahun berikutnya. “Insya Allah, melihat pesertanya sangat banyak ini akan kita lanjutkan di tahun mendatang,” ujarnya.

Dia menjelaskan, hasil karya tulis para juara akan dicetak dan dibukukan. “Tampaknya guru itu butuh ruang apresiasi untuk mereka mengekspresikan bakat dan minat kepenulisannya. Memang kita baru kali ini mengadakan lomba dengan hadiah besar, biasanya (hadiahnya) hanya sedikit,” ucapnya.

Lomba menulis yang diadakan Dispersip Kalsel itu mencatatkan nama Dian sebagai juara 1, guru SMKN 3 Banjarbaru Abdul Salam juara kedua, dengan judul tulisan Eksistensi Perpustakaan Versus Media Sosial. Sedangkan juara ketiga diraih guru SMAN 1 Rantau Badauh Badrudin, dengan judul tulisan Elegi dari Tumpukan Buku Berdebu, Sebuah Narasi Historis Perpustakaan SMAN 1 Rantau Badauh, Barito Kuala, Tahun 1994-2020. (ags/dny)