Tak Berkategori  

PUPR belum bisa Pastikan kapan Jembatan Kayu di Desa Akar Begantung akan Diperbaiki

MARTAPURA,KORANBANJAR.NET – Kondisi jembatan tua yang menghubungkan antara Desa Akar Begantung dengan Desa Melayu Ilir, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar ini kini kian memprihatinkan. Selain bagian lantai jembatan berlubang-lubang, kini jembatan tersebut sudah tak memiliki siring lagi di kedua sisinya.

Padahal, menurut Kepala Desa Akar Bagantung, Lamuri, keberadaan jembatan tersebut tentu sangat penting bagi masyarakat setempat, namun dengan kondisi seperti itu, setaip warga yang melintas di jembatan itu selalu merasa rasa was-was.

Menyikapinya, Lamuri mengatakan, pihaknya sudah melakukan permohonan perbaikan jembatan tersebut kepada dinas terkait.

“Sudah lama rusaknya jembatan itu, bahkan sudah sering pengendara motor jatuh ke sungai saat menyeberangi jembatan itu. Kita sudah pernah memasukan proposal permohonan perbaikan ke dinas terkait, namun hingga kini belum ada
tanggapan,” ujarnya.

Walaupun di dua desa tersebut tak hanya memiliki 1 jembatan saja, namun Lamuri menceritakan, jembatan alternatif lain memiliki ukuran yang kecil dan tidak bisa dilewati kendaraan roda 4.

“Betul ada jembatan lain, tapi kecil, roda 4 tidak bisa melintas,” pungkasnya.

Saat dikonfirmasi koranbanjar.net di ruang kerjanya, Senin (4/6), Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Banjar, M Solhan menuturkan, pihaknya akan segera melakukan peninjauan terhadap jembatan tersebut. Hal itu untuk memastikan seberapa parah tingkat kerusakan jembatan dan melihat ada atau tidaknya jalan alternatif lain yang bisa dilalui warga.

“Apabila ada jembatan alternatif lain, maka warga bisa menggunakan jembatan alternatif itu dulu untuk sementara, karena setahu saya di sana banyak jembatan yang jaraknya tidak terlalu jauh,” tuturnya.

Terkait dana perbaikan terhadap jembatan tersebut, diperkirakan Solhan, untuk tahun ini tidak akan bisa dianggarkan, karena sudah ada dua jembatan yang telah teranggarkan di tahun ini, yakni jembatan penghubung Desa Tajau Landung dan Desa  Antasan Sutun sepanjang 30 meter, dan rekontruksi  Jembatan Sungai Jati.

“Kalau tahun ini mungkin belum bisa, karena kita sudah menganggarkan untuk jembatan lainnya pada tahun ini. Mungkin nanti di tahun 2019 , tapi kita lihat pendanaan daerah juga, karena anggaran untuk jembatan itu akan memakan banyak biaya,” ungkapnya. (sai/dny)