Religi  

Pukul 01.40 Baru Mulai, Molornya Pleno PPK Martapura Dipertanyakan

MARTAPURA, KORANBANJAR.NET – Rabu (8/5/2019) pukul 01.40 Wita dinihari, rapat pleno rekapitulasi perolehan suara KPU Kabupaten Banjar, yang dilaksanakan di Novotel Banjarbaru, baru dilanjutkan. Pasalnya proses rekapitulasi di PPK Martapura Kota baru saja selesai.

Pleno KPU Banjar sendiri mestinya sudah kelar Senin (7/5/2019) kemarin. Pasalnya ditargetkan selesai dua hari yakni 5 – 6 Mei 2019. Hanya saja dari 20 kecamatan se-Kabupaten Banjar, cuma Kecamatan Martapura Kota yang belum menyelesaikan rekapitulasi sesuai waktu yang ditargetkan, yakni pada Sabtu (4/5/2019) lalu.

Pantauan koranbanjar.net di tempat diselenggarakannya pleno KPU Banjar di Novotel, Landasan Ulin, Banjarbaru, sejumlah saksi dari parpol terpantau sudah menunggu lanjutan pleno terbuka itu, sejak pagi hari.

Pukul 01.30 Baru Dimulai, Molornya Pleno PPK Martapura Dipertanyakan
Para saksi parpol, timses serta anggota PPK bersantai di depan ballroom menunggu pleno dimulai. (foto: hendra/koranbanjar.net)

Dari mereka sesama saksi parpol maupun anggota PPK selain Martapura terpantau ada yang duduk lesehan di luar ballroom, ada juga yang duduk bersantai di halaman hotel, bahkan ada juga yang dijumpai tidur di ballroom.

Salah satu saksi dari Partai Perindo, As’ad, mengaku sudah mulai merasa bosan menunggu lama. Musababnya, ia sudah stanby sejak pagi Selasa. Sementara menurutnya, pleno KPU Banjar ditargetkan diselesaikan mulai pagi Selasa (7/5/2019).

Dirinya pun mempertanyakan mengapa rekapitulasi di PPK Martapura Kota molor begitu lama. Menurutnnya, hal ini tidak wajar. Sebab menurutnya, PPK kecamatan lain di Kabupaten Banjar melaksanakan pleno sesuai waktu yang ditargetkan.

“Kalau alasan karena banyaknya TPS yang direkap, itu tidak masuk akal. Kalau molornya cuma satu hari ya masih wajar lah, ini sudah tiga hari sejak Sabtu. Ini ada apa?” keluh As’ad.

Pukul 01.30 Baru Dimulai, Molornya Pleno PPK Martapura Dipertanyakan
Tertidur di ballroom akibat kelelahan. (foto:hendra/koranbanjar.net)

Hal yang sama juga dikeluhkan sejumlah saksi parpol lain. Namun sayangnya mereka enggan berkomentar. “Saya tidak mau berkomentar tentang masalah ini (molor), karena saya tahu apa yang terjadi di sana,” ujar saksi parpol yang enggan disebutkan namanya itu.

Terkait hal itu, sebelumnya anggota PPK Martapura Nurianta menuturkan, pihaknya terkejut dengan beban kerja yang dianggapnya begitu berat dan tidak sebanding dengan kemampuan. Pasalnya mereka harus merekapitulasi sebanyak 370 TPS.

“Bayangkan, kami merekap sebanyak 370 TPS dengan jumlah personil yang sama dengan kecamatan lainnya, sementara di kecamatan lain ada yang hanya 100 TPS,” katanya.

Kedatangan kotak suara dari PPK Martapura di Novotel Banjarbaru, Rabu (8/5/2019) pukul 01.10 Wita dinihari. (foto: hendra/koranbanjar.net

Selain banyaknya jumlah TPS yang harus direkap, kendala lain yang dihadapi PPK Martapura Kota adalah adanya ketidaksengkronan antara data yang dimiliki para saksi dan PPK. Belum lagi sebagian kotak suara tidak bisa dihadirkan saat ingin dimulai rekapitulasi, serta beberapa kesalahan entry memuat data dan human error.

PPK Martapura Kota sendiri merupakan TPS yang paling banyak dibandingkan kecamatan lain di Kabupaten Banjar, yakni 370 TPS dari 26 kelurahan/desa. Terbanyak kedua adalah Kecamatan Sungai Tabuk dengan total jumlah 199 TPS dari 21 kelurahan/desa. Kemudian TPS terbanyak ketiga adalah Kecamatan Kertak Hanyar dengan total 145 TPS dari 13 kelurahan/desa.

Sementara PPK sendiri hanya beranggotakan 5 orang ditambah 3 orang sekreteriat (dra)