Perusahaan industri kayu lapis PT Sarana Borneo Industri (SBI) telah mengklaim sudah memberikan kompensasi kepada warga Mantuil, khususnya yang berada di sekitar perusahaan tersebut.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Hal ini disampaikan perwakilan Manajemen PT SBI, Bayu di sela penjelasannya menanggapi berita asap hitam cerobong boiler PT SBI, Sabtu (31/7/2024) di Kantor Security PT SBI.
“Begini, kami sudah ada perjanjian dan kesepakatan dengan warga sekitar bahwa kami bersedia memberikan tali asih per satu buah rumah yang berdiri di pinggir jalan dan juga di pinggir sungai,” akunya tanpa mau menyebut nilainya.
Selain kompensasi uang setiap bulan, Bayu juga mengungkapkan bagi rumah yang terdampak getaran akibat aktivitas kendaraan operasional PT SBI keluar masuk, misal pondasinya bergoyang, dinding yang retak dan sebagainya.
“Kami perbaiki dan bahan-bahannya kami belikan langsung dengan tukangnya juga dari kami semua segera kami perbaiki jika ada bangunan rumah yang rusak,” terangnya.
Selain memberikan kompensasi kepada warga sebanyak 6 RT PT SBI juga mengeluarkan CSR untuk fasilitas pendidikan salah satu diantaranya di SDN terdekat di lingkungan perusahaan.
“Kalau untuk sumbangan Masjid atau Musala, kami sifatnya hanya isindentil jika ada hari-hari besar agama atau perayaan Islam lainnya dengan cara mengajukan proposal,” jelasnya.
Berdasarkan pengamatan jurnalis koranbanjar.net, hampir setiap hari truk pengangkut plywood milik PT SBI yang jumlahnya diperkirakan 5 sampai 6 buah melintas di kawasan Mantuil dan Basirih.
Menurut informasi truk tersebut membawa plywood yang sudah jadi untuk ekspor diperkirakan beratnya kurang lebih 5 sampai 7 ton.
Meskipun demikian, setiap truk menggunakan terpal untuk menutupi muatannya sesuai standar kerja yang ditentukan. (yon/bay)
