Produksi Pupuk Kompos Menggunakan Mesin Listrik, Meningkatkan Keuntungan Petani Desa Selaru

PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur menyerahkan bantuan berupa mesin kompos listrik sebagai penunjang produktivitas Kelompok Tani Bina Banua. (Sumber Foto: PT PLN UIP Kalbagtim/koranbanjar.net)

Sebagai upaya peningkatan Usaha Mikro Kecil (UMK) dalam sektor pertanian, Kelompok Tani Bina Banua Kotabaru menggunakan mesin kompos listrik untuk produksi pupuk kompos, dalam peningkatan keuntungan petani di Desa Selaru.

KOTABARU, koranbanjar.net – Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT), menyerahkan bantuan berupa mesin kompos listrik sebagai penunjang produktivitas Kelompok Tani Bina Banua.

“Sebelum adanya bantuan ini, kami membeli pupuk dipasaran untuk kebutuhan pertanian. Hal tersebut dapat merubah keuntungan kami jika terdapat kenaikan harga pupuk. Namun dengan bantuan ini, kami dapat memproduksi pupuk secara mandiri sehingga akan menekan harga jual dan untung akan berlimpah,” ungkap Jamhuri, Ketua Kelompok Tani Bina Banua.

Bantuan diserahkan oleh Manajer Unit Pelaksana Proyek Kalimantan Bagian Timur 4 (UPP KLT 4), Arie Nugroho Ardianto kepada Kelompok Tani Bina Banua yang disaksikan oleh Camat Pulau Laut Tengah, Husin.

Husin menyampaikan bahwa, bantuan yang diberikan oleh PLN kepada Kelompok Tani Bina Banua akan membawa banyak manfaat untuk kelompok dan masyarakat sekitar. Dengan alat tersebut produksi pupuk kompos akan lebih mudah dan cepat sehingga dapat memenuhi kebutuhan para petani di Desa Selaru.

“Nantinya Kelompok Tani Bina Banua dapat membuat pupuk kompos sendiri untuk kebutuhan pertanian di Desa Selaru, dan hasilnya juga dapat diperjual belikan.

Sehingga perekonomian di Desa Selaru juga lebih meningkat. Kami sangat bersyukur atas kepedulian PLN dan bantuan yang diberikan untuk masyarakat Desa Selaru,” ucap Husin.

Program TJSL yang mengusung tema Electrifying Agriculture ini bertujuan untuk dapat mendukung sektor pertanian melalui pemanfaatan teknologi berbasis listrik dapat menekan biaya produksi, meningkatkan kualitas produksi serta dapat meningkatkan pendapatan kelompok tani.

“PLN akan terus hadir untuk masyarakat tidak hanya dalam rangka penyediaan listrik, melainkan melalui program TJSL atau program-program lainnya yang bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat yang akan berpengaruh pada peningkatan ekonomi di sekitar wilayah kerja kami,” tutur Arie.

Ia berharap, dengan bantuan Mesin Kompos Listrik ini dapat meningkatkan produktivitas Kelompok Tani Bina Banua dan para petani lainnya di Desa Selaru hingga mampu mendorong peningkatan eknomi masyarakat.

Karena diyakini bahwa dengan adanya mesin tersebut, usaha para petani dapat lebih berkembang.

Hal senada juga diungkap Jamhuri, menurutnya, dari bantuan ini para petani di Desa Selaru sangat terbantukan selain untuk menekan ongkos produksi hasil tani, para petani dapat melebarkan sayap usaha nya dengan menjualkan hasil produksi pupuk kompos yang dikelola oleh kelompok.

Secara terpisah, General Manager PLN UIP KLT, Josua Simanungkait menyampaikan kepedulian ini merupakan tanggung jawab PLN bagi masyarakat di sekitar pembangunan khususnya SUTT 150 kV Selaru- Sebuku yang tengah dilaksanakan saat ini.

Dirinya juga turut menyampaikan ucapan terima kasih untuk seluruh stakeholder yang terlibat dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan SUTT 150kV Selaru – Sebuku, sehingga pekerjaan pembangunan dapat berjalan dengan baik.

“Semoga dengan usaha kami untuk menyediakan sistem kelistrikan yang andal di Kalimantan Selatan mampu mendorong pengembangan dan peningkatan ekonomi masyarakat,” pungkas Josua. (dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *