Demi menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi, produktivitas dan daya saing, pendidikan vokasi mempunyai peran strategis.
BANJARBARU,koranbanjar.net – Sebab, pendidikan vokasi mempunyai kedekatan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) melalui kemitraan, baik pada proses pembelajaran, pengembangan, penguatan SDM, hingga perekrutan lulusan vokasi.
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan global.
“Generasi muda, termasuk para siswa SMK-PP, memiliki potensi besar untuk mengembangkan inovasi dan kreativitas dalam sektor pertanian. Kami berharap mereka terus mengasah keterampilan ini sehingga mampu menjadi agen perubahan dalam mendukung ketahanan pangan yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang berbeda, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengungkapkan generasi muda pertanian bukan hanya belajar teori di sekolah, tetapi juga belajar mengekspresikan gagasan dan solusi melalui seni dan budaya.
“Ini adalah bukti bahwa pendidikan vokasi di bidang pertanian mampu menghasilkan generasi yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki kepedulian tinggi terhadap masa depan pertanian Indonesia,” imbuh Idha.
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan di bawah naungan Kementerian Pertanian (Kementan), terus berupaya meningkatkan daya saing dan kompetensi siswanya, salah satunya dengan pemagangan di DUDI bagi siswa.
SMK-PP N Banjarbaru sendiri telah menyelesaikan kegiatan magang bagi diikuti oleh 78 Orang siswa kelas XII TP. 2024/2025.
Demi mempertanggungjawabkan hasil magang selama 6 bulan di Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI), sekolah menggelar ujian seminar magang.
Ujian seminar magang bagi siswa SMK-PP N Banjarbaru di gelar secara bertahap, sesuai dengan selesainya bimbingan ke guru pembimbing. Ujian seminar magang kali ini dilakukan sehari Selasa (19/11/2024).
Peserta terdiri siswa kompetensi Keahlian Agribinis Tanaman Perkebunan (ATP) sebanyak 21 Orang, Kompetensi Keahlian Agribinis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) sebanyak 46 Orang, dan Kompetensi Keahlian Agribinis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) sebanyak 11 Orang.
Seminar magang bagi siswa ATPH dilakukan di aula lahan praktek H. Idak. Kemudian, siswa ATP dilaksanakan di Aula Kampus SMK-PP Negeri Banjarbaru. Terakhir siswa APHP di ruang kelas Aula Kampus SMK-PP Negeri Banjarbaru.
Ujian seminar magang ini dilakukan oleh guru SMK-PP Negeri Banjarbaru. Terdapat 5 komponen dasar penilaian.
Di antaranya: kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan, kemampuan siswa dalam penyampaian materi, keaktifan siswa dalam berdiskusi, media yang digunakan dan terakhir adalah kerjasama siswa.
Secara terpisah Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso mengatakan bahwa tujuan dari seminar ini untuk mengkroscek penerapan ilmu atau pencapian ilmu saat anak-anak magang, supaya mereka tidak lepas dari kegiatan yang dihadapi di lapangan.
“Pelaksanaan magang maupun dari seminar ini untuk membekali mereka ilmu ketrampilan atau ilmu pengetahuan yang benar-benar nyata,yang dihadapi sehingga nantinya bisa di aplikasikan saat dia bekerja di bidang pertanian,” tambahnya.
Adapun seminar magang ini untuk melihat hasil magang siswa di 19 lokasi yang keseluruhan berada di Kalimantan Selatan.
Adapun tempat magang untuk siswa ATP terdapat di 3 lokasi diantaranya: PT. KJW Kebun Kintap 1, PT. CPKA, dan PT. GMK.
Kemudian untuk siswa ATPH terdapat di 12 lokasi di antaranya: P4S Patra Mandiri, CV Jaya Mandiri, Pembibitan Jeruk, Hidroponik Banjarbaru, Asri Hidroponik, Dinas Pertanian Kab. Banjar, Kelompok Tani Manunggal, Hidroponik Tanah Laut, Zaki Farm, Kuntoro Hidroponik, Petani Tomat Gunung Kupang, dan Hidroponik Riyadi.
Sedangkan untuk siswa APHP terdapat di 4 lokasi di antaranya: BSPJI Banjarbaru, Hotel Rodhita Banjarbaru, Abba Cokelat Banjarbaru, dan Pabrik Tahu Supri Batu Ampar. (Tim Ekspos SMK-PPN Banjarbaru/dya)