PP Darussalam Menjadi Tuan Rumah Dalam Penyelenggaraan Pena Bangsa

MARTAPURA, koranbanjar.net – Acara pembukaan Penguatan Nilai-Nilai Pendidikan Bangsa (Pena Bangsa) di Pesantren, Pondok Pesantren (PP) Darussalam menjadi tuan rumah dalam acara yang bertempat di Aula Darussalam, Martapura, Kabupaten Banjar. Kamis (14/11/2019).

Acara Pena Bangsa ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan tujuan meningkatkan semangat kebangsaan yang bernapaskan nilai dan tradisi pesantren.

Menurut Kepala Subdirektorat Sumber Sejarah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Agus Widiatmoko menjelaskan acara ini bertujuan untuk mengangkat kembali bahwa pesantren mempunyai peran yang besar dalam menegakkan dan mendirikan negara dan bangsa Indonesia.

“Dewasa ini, umat islam disudutkan dengan berita-berita hoax dan dikaitkan oleh pihak-pihak tertentu dengan isu radikalisme dan terorisme. Padahal nyatanya tidak, justru yang berperan besar mendirikan NKRI ini adalah para Kiyai dan para santri yang tersebar di seluruh pesantren di Nusantara ini,” jelas Agus Widiatmoko.

Di samping itu, menurut Agus Widiatmoko, acara ini juga berguna untuk meningkatkan pengetahuan para santri tentang sejarah bangsa, sehingga nilai-nilai nasionalisme mereka akan lebih meningkat.

PP Darussalam Menjadi Tuan Rumah Dalam Penyelenggaraan Pena Bangsa

“Inilah salah satu misi Direktorat Sejarah, sehingga kami mengadakan acara Pena Bangsa di pesantren,” tambah Agus Widiatmoko.

Adapun kegiatan-kegiatan dalam acara Pena Bangsa di pesantren akan diisi dengan Halaqah Kebangsaan, Lomba Esai Kebangsaan dan Pameran Kesejarahan.

Halaqah Kebangsaan

Menurut Subdirektorat Sumber Sejarah, dalam acara Halaqah Kebangsaan ini akan menghadirkan narasumber dan para tokoh yang akan memberikan materi tentang nilai-nilai kebangsaan dan keislaman.

Lomba Esai Kebangsaan

Lomba ini diperuntukkan bagi para santri untuk menuliskan artikel tentang pandangan mereka tentang Indonesia dan nilai-nilai kebangsaan.

“Lomba ini akan dituliskan dengan tulisan Arab Melayu, agar nantinya tulisan Arab Melayu ini dapat dilestarikan. Dulu sebelum masa penjajahan di Indonesia, dalam hal komunikasi dan korespondensi, orang-orang di Nusantara ini memakai tulisan Arab Melayu. Jangan sampai tulisan Arab Melayu yang menjadi sejarah kita ini hilang,” terang Agus Widiatmoko.

Pameran Kesejarahan

Adanya pameran ini, menurut Kepala Subdirektorat Sumber Sejarah bertujuan untuk mengangkat sejarah tokoh-tokoh di lokal yang dulunya mempunyai peran besar baik di dunia pendidikan maupun kebangsaan.

“Kami sendiri yang dulunya tak tahu mengenai sejarah lokal yang ada di Kalimantan Selatan ini kini menjadi tahu setelah melihat pameran ini. Terlebih lagi PP Darussalam ini kontribusinya sangat tinggi terhadap bangsa, bahkan seluruh santrinya sudah tersebar ke seluruh Indonesia,” terang Agus Widiatmoko kepada koranbanjar.net.

PP Darussalam Menjadi Tuan Rumah Dalam Penyelenggaraan Pena Bangsa

Ketua Umum Yayasan Darussalam, H Muhammad Husin merasa gembira dengan ditunjuknya PP Darussalam menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan acara Pena Bangsa ini.

“Kami atas nama pengurus PP Darussalam mengucapkan ribuan terima kasih kepada Direktorat Sumber Sejarah Kemendikbud sebagai pihak penyelenggara. Kegiatan ini sangat berdampak positif sekali kepada para santri/wati kami,” pungkas Muhammad Husin. (mj-30/dra)